Pengertian Ohmmeter

Pengertian Ohmmeter Dalam Kelistrikan

Diposting pada

Elektronikindo.com – Pengertian Ohmmeter Dalam Kelistrikan. Dalam dunia kelistrikan, alat pengukur menjadi senjata utama untuk menggali informasi yang esensial. Salah satu alat yang tak tergantikan adalah ohmmeter. Memahami penggunaan dan prinsip-prinsip ohmmeter dapat membuka pintu menuju pemecahan masalah dan pemeliharaan yang efektif dalam berbagai aplikasi listrik.

Dalam artikel ini elektronikindo.com akan memandu kita melalui pengertian mendalam tentang ohmmeter, merinci cara kerjanya, dan memberikan wawasan mengenai peran krusialnya dalam pemeliharaan sistem kelistrikan. Mari kita menjelajahi dunia ohmmeter dan menyelami aspek penting yang membentuk landasan pengukuran resistansi ini.

Pengertian Ohmmeter

Pengertian Ohmmeter, Ohmmeter merupakan alat elektronik yang dirancang khusus untuk membantu dalam mengukur resistansi suatu objek, independen dari jenis objek tersebut.

Fungsi Ohmmeter

Ohmmeter bertugas untuk mengukur resistansi atau hambatan listrik, yang diukur dalam satuan yang disebut ohm, dilambangkan dengan huruf Yunani omega (Ω).

Satuan ohm secara umum didefinisikan sebagai resistansi yang memungkinkan satu ampere arus mengalir ketika satu volt potensial diterapkan pada rangkaian.

Jenis Jenis Ohmmeter

Ada dua jenis ohmmeter yang tersedia, yang sering digunakan oleh para ahli dalam bidang elektronika. Jenis pertama adalah ohmmeter analog, sedangkan jenis kedua adalah ohmmeter digital.

1. Ohmmeter Analog

Ohmmeter analog, yang merupakan jenis pertama, menggunakan model perhitungan manual tetapi lebih mudah dibaca. Alat ini dilengkapi dengan jarum pengukur yang akan berhenti pada angka tertentu.

Pengguna perlu membaca angka yang ditunjukkan oleh jarum secara detail dan teliti. Umumnya, alat pengukur ini lebih sering digunakan untuk perbaikan komputer dan TV.

2. Ohmmeter Digital

Jenis berikutnya memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dan mendetail. Alat pengukur ini mampu menghasilkan hambatan dengan satuan yang lebih terperinci.

Selain itu, alat pengukur jenis ini juga menawarkan pilihan pengukuran yang lebih beragam dibandingkan dengan jenis analog.

Namun, satu kekurangan yang dimiliki oleh alat pengukur digital ini adalah sulit untuk memantau, terutama saat voltasenya bervariasi atau tidak stabil.

Bagian Bagian Ohmmeter

Alat ini terdiri dari lima bagian utama yang krusial dan berperan dalam proses pengukuran. Berikut adalah berbagai bagian penting dalam alat pengukur ini.

1. Sekrup

Bagian awal ini memiliki peran penting dalam melakukan penyesuaian posisi jarum meter. Sebelum pengujian dimulai, penting bahwa jarum penunjuk berada pada posisi nol.

Sekrup dapat diputar untuk mengatur agar jarum penunjuk mencapai posisi yang diinginkan. Pemutaran sekrup dapat dilakukan dengan menggunakan obeng berukuran kecil dan pipih.

2. Zero Ohm Adjustment

Berikutnya adalah tombol yang digunakan untuk menyesuaikan posisi jarum meter agar tetap berada pada posisi nol. Tombol tersebut memiliki peran krusial dalam membantu alat pengukuran mencapai hasil yang lebih akurat.

3. Saklar

Saklar pemilih, juga dikenal sebagai Range Selector Switch, bertujuan untuk memilih posisi pengukuran dan rentang ukuran yang diinginkan.

4. Lubang kutub negatif dan positif

Lubang ini berfungsi untuk menyambungkan ujung kabel atau test lead. Kabel dengan warna merah biasanya disambungkan ke kutub positif (+), sementara kabel dengan warna hitam disambungkan ke kutub negatif (-).

5. Probe (-) dan (+)

Probe adalah kabel atau test lead yang tersedia dalam dua jenis: merah dan hitam. Kedua kabel ini memiliki kutub yang berlawanan, dengan merah menandai kutub positif dan hitam menandai kutub negatif.

Cara Menggunakan Ohmmeter

Sebelum menggunakan alat pengukur ini, penting untuk mematikan daya di semua rangkaian yang akan diuji. Ini dilakukan dengan memutuskan semua sambungan listrik yang terhubung.

Langkah-langkah di atas bertujuan untuk memastikan akurasi yang optimal dan untuk melindungi keselamatan pengguna alat. Berikut ini adalah langkah-langkah selanjutnya.

  • Pilihlah jenis alat ukur yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, baik itu alat ukur digital maupun jenis analog.
  • Selanjutnya, masukkan kabel uji ke dalam soket meteran. Pastikan kabel sudah ditandai, dengan warna merah menandakan kutub positif dan warna hitam menandakan kutub negatif.
  • Pastikan juga meteran sudah menunjukkan angka nol. Selalu perhatikan resistansi nol saat kedua ujung probe mulai tersambung satu sama lain.
  • Pilihlah rangkaian atau perangkat listrik yang ingin Anda uji tingkat resistensinya. Sentuhkan salah satu probe ke ujung rangkaian listrik tersebut, lalu tempelkan ujung probe lainnya ke ujung yang berbeda. Pastikan untuk mencatat hasil pengukuran resistansi yang terbaca.
  • Selain itu, Anda juga dapat memeriksa resistansi kabel atau cabang rangkaian listrik. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya konsleting listrik atau kerusakan terbuka pada rangkaian tersebut.
  • Jika ohm meter menunjukkan “Ohm tidak terbatas” atau “Infinite Ohm”, itu menandakan adanya komponen yang terbakar atau kerusakan pada konduktor. Hal ini mengindikasikan bahwa arus listrik tidak dapat mengalir karena tidak ada jalur yang tersambung.
  • Setelah selesai menggunakan ohmmeter, pastikan untuk mematikan alat tersebut. Menyisakan ohmmeter dalam keadaan aktif dapat menyebabkan konsleting di probe, yang dapat merusak perangkat.

Setiap kali Anda selesai menggunakan alat ini, penting untuk melakukan kalibrasi ulang. Kalibrasi ulang diperlukan setiap kali terjadi perpindahan nilai rentang, mulai dari x1 hingga x10.

Setiap perpindahan pada rentang otomatis memiliki nilai tahanan yang berbeda. Kalibrasi ulang membantu memastikan bahwa bahan pengukur tetap dalam kondisi yang baik.

Alat ini memiliki layar digital yang dilengkapi dengan jarum penunjuk, yang berfungsi untuk menampilkan skala secara visual. Penting juga untuk menguji alat ini pada objek dengan resistansi yang diketahui sebelumnya.

Langkah-langkah ini dapat membantu memastikan kualitas alat yang Anda gunakan. Umumnya, ohmmeter ini tersedia dengan harga yang terjangkau atau cukup murah.

Penutup

Dengan demikian, Ohmmeter menjadi alat yang sangat berharga dalam bidang kelistrikan. Kemampuannya untuk mengukur resistansi atau hambatan dalam suatu rangkaian listrik tidak hanya membantu dalam perbaikan dan pemeliharaan, tetapi juga dalam mendeteksi masalah potensial sebelum menjadi lebih serius.

Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan dan prinsip kerjanya, Ohmmeter dapat menjadi sekutu yang handal bagi para profesional dan hobiis di dunia kelistrikan sekian penjelasan dari elektronikindo.com mengenai Pengertian Ohmmeter semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *