Pengertian dan Prinsip Kerja Uni Junction Transistor

Diposting pada

Elektronikindo.com – Pengertian dan Prinsip Kerja Uni Junction Transistor. Transistor adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki peran vital dalam dunia teknologi modern.

Salah satu jenis transistor yang memiliki karakteristik unik adalah Uni Junction Transistor (UJT). Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, prinsip kerja, serta karakteristik utama dari Uni Junction Transistor.

Pengertian Uni Junction Transistor (UJT)

Uni Junction Transistor, atau sering disingkat sebagai UJT, adalah sebuah jenis transistor yang memiliki hanya satu junction (perpotongan) P-N.

UJT digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai komponen saklar (switching) dan generator pulsa. UJT biasanya digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pembangkitan pulsa, seperti dalam rangkaian timer, modulator, dan osilator.

Prinsip Kerja Uni Junction Transistor

Prinsip kerja UJT didasarkan pada perubahan resistansi pada junction P-N yang ada pada struktur transistor. UJT memiliki tiga terminal: Emitter (E), Base 1 (B1), dan Base 2 (B2). Berikut adalah langkah-langkah prinsip kerja UJT:

1. Polarisasi Initial (Awal)

UJT tidak akan menghantarkan arus pada kondisi awal ketika terminal B1 dan B2 dalam keadaan terbuka dan tak terhubung. Emitter dihubungkan ke terminal negatif sumber tegangan (biasanya ground), sementara terminal B2 dibiarkan mengambang.

2. Bias dan Pengisian Awal

Terminal B1 dihubungkan ke terminal positif sumber tegangan. Saat tegangan positif diberikan pada B1, itu mengisi junction P-N di antara B1 dan Emitter, menciptakan lapisan tipis dengan pembawa mayoritas.

3. Threshold Voltage (Tegangan Ambang UJT)

Ketika tegangan B1 mencapai ambang tertentu yang disebut tegangan ambang (Vp), itu memungkinkan arus bergerak dari terminal Emitter ke terminal B1.

4. Regenerasi Internal

Setelah ambang tegangan tercapai, UJT mengalami regenerasi internal, mengurangi resistansi di junction P-N. Ini memungkinkan arus yang lebih besar mengalir dari Emitter ke B1.

5. Siklus Regenerasi

UJT tetap dalam kondisi konduktif hingga arus mencapai ambang minimum. Setelah itu, transistor keluar dari keadaan konduktif dan kembali ke keadaan non-konduktif. Siklus regenerasi ini terus berlanjut ketika tegangan B1 diberikan.

Karakteristik Uni Junction Transistor

1. Resistansi Tinggi (Rb)

UJT memiliki resistansi tinggi antara B1 dan B2 ketika tidak berada dalam kondisi conduksi.

2. Vp (Tegangan Ambang)

Ini adalah tegangan ambang yang diperlukan untuk mengaktifkan UJT.

3. Intrinsik Stand-Off Ratio (η)

Rasio ini menggambarkan rasio antara tegangan ambang (Vp) dengan tegangan puncak dari sinyal input.

4. IV Curves

Grafik karakteristik arus-tegangan UJT menunjukkan bahwa UJT memiliki dua zona operasi: zona cut-off dan zona conduksi.

5. Histeresis

UJT memiliki sifat histeresis pada karakteristik IV yang menyebabkan rentang operasi yang lebih lebar.

Penutup

Uni Junction Transistor adalah komponen yang unik dan bermanfaat dalam rangkaian elektronika yang melibatkan pembangkitan pulsa dan fungsi switching. Dengan pemahaman yang baik tentang prinsip kerjanya, UJT dapat digunakan secara efektif dalam berbagai aplikasi elektronika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *