Pengertian Field Effect Transistor (FET)

Diposting pada

Elektronikindo.comPengertian Field Effect Transistor (FET). Field Effect Transistor (FET) adalah jenis transistor semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat dan pengendali arus listrik dengan memanfaatkan medan listrik yang dihasilkan oleh tegangan yang diterapkan pada terminal kontrol.

FET memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan transistor bipolar, termasuk impedansi input yang tinggi, daya input yang rendah, dan kestabilan termal yang baik.

Dalam artikel ini, Elektronikindo.com  akan membahas pengertian FET, cara kerjanya, serta jenis-jenis FET yang paling umum digunakan.

Pengertian Field Effect Transistor (FET)

FET adalah transistor semikonduktor yang menggunakan medan listrik untuk mengendalikan arus listrik. FET terdiri dari tiga terminal, yaitu sumber (source), pintu (gate), dan aliran (drain).

Pada FET, arus antara sumber dan aliran diatur oleh medan listrik yang dihasilkan oleh tegangan yang diterapkan pada terminal pintu.

FET memiliki karakteristik impedansi input yang tinggi, yang berarti bahwa arus inputnya sangat rendah, sehingga efisiensi daya yang lebih tinggi dapat dicapai dalam aplikasi penguatan.

Cara Kerja Field Effect Transistor (FET)

Cara kerja FET didasarkan pada medan listrik yang dihasilkan oleh tegangan yang diterapkan pada terminal pintu.

Ketika tegangan positif diterapkan pada terminal pintu (FET jenis P-Channel), atau tegangan negatif diterapkan pada terminal pintu (FET jenis N-Channel), medan listrik terbentuk di sekitar lapisan semikonduktor yang membentuk kanal antara sumber dan aliran.

Medan listrik ini mempengaruhi tingkat konduktivitas kanal, yang pada gilirannya mengendalikan arus yang mengalir antara sumber dan aliran.

Jenis-jenis Field Effect Transistor (FET)

Ada dua jenis FET yang paling umum digunakan, yaitu :

Junction Field Effect Transistor (JFET)

JFET adalah FET yang memiliki sambungan PN (Positive-Negative) yang membentuk kanal antara sumber dan aliran. JFET terdiri dari dua jenis utama berdasarkan polaritas sambungan PN :

JFET N-Channel : memiliki sambungan PN tipe N yang membentuk kanal konduksi antara sumber dan aliran ketika tegangan negatif diterapkan pada terminal pintu.

JFET P-Channel : memiliki sambungan PN tipe P yang membentuk kanal konduksi antara sumber dan aliran ketika tegangan positif diterapkan pada terminal pintu.

Metal-Oxide-Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET)

MOSFET adalah jenis FET yang menggunakan lapisan oksida sebagai isolator antara pintu dan kanal. MOSFET juga terdiri dari dua jenis utama berdasarkan polaritas sambungan PN :

MOSFET N-Channel : memiliki kanal konduksi antara sumber dan aliran ketika tegangan positif diterapkan pada terminal pintu.

MOSFET P-Channel : memiliki kanal konduksi antara sumber dan aliran ketika tegangan negatif diterapkan pada terminal pintu.

MOSFET memiliki karakteristik lebih baik dibandingkan dengan JFET dalam hal daya input yang lebih rendah, resistansi input yang lebih tinggi, dan kestabilan termal yang lebih baik.

Karena itu, MOSFET menjadi jenis FET yang lebih umum digunakan dalam aplikasi elektronika modern.

Penutup

Field Effect Transistor (FET) adalah jenis transistor semikonduktor yang mengendalikan arus listrik melalui medan listrik yang dihasilkan oleh tegangan pada terminal pintu.

Ada dua jenis FET yang paling umum digunakan, yaitu Junction Field Effect Transistor (JFET) dan Metal-Oxide-Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET).

FET memiliki beberapa keunggulan, seperti impedansi input yang tinggi, daya input yang rendah, dan kestabilan termal yang baik, yang menjadikannya pilihan yang tepat untuk berbagai aplikasi dalam rangkaian elektronika dan penguatan sinyal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *