Perbedaan PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distributed Control System)

Diposting pada

Elektronikindo.com – Perbedaan PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distributed Control System). PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distributed Control System) adalah dua jenis sistem otomasi industri yang digunakan untuk mengendalikan proses dan operasi dalam berbagai industri, seperti pabrik, pabrik kimia, pembangkit listrik, dan banyak lagi.

Meskipun keduanya bertujuan untuk mengotomatisasi proses, terdapat perbedaan penting dalam cara kerja, arsitektur, dan aplikasi utama dari masing-masing sistem. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara PLC dan DCS.

PLC (Programmable Logic Controller)

1. Pengertian

PLC adalah sistem kendali yang menggunakan mikroprosesor yang dapat diprogram untuk mengendalikan perangkat elektronik dan menjalankan fungsi-fungsi logika yang telah ditentukan.

PLC umumnya digunakan untuk mengendalikan proses diskrit, yaitu proses yang memiliki status “on” atau “off”, seperti pengendalian mesin industri, pemrosesan bahan, dan berbagai sistem otomatisasi yang sederhana.

2. Arsitektur

PLC memiliki arsitektur terpusat dengan pemrograman yang dilakukan di satu pusat kontrol. Biasanya, PLC terdiri dari modul input dan output (I/O), CPU, dan modul pemrograman untuk memfasilitasi proses pengendalian.

3. Keunggulan

– Mudah diprogram dan diintegrasikan ke dalam sistem yang lebih kecil dan sederhana.

– Biaya implementasi relatif lebih rendah dibandingkan DCS.

– Cocok untuk sistem yang memiliki skala kecil hingga menengah dengan jumlah I/O yang terbatas.

DCS (Distributed Control System)

1. Pengertian

DCS adalah sistem kendali yang terdiri dari rangkaian controller yang terdistribusi secara geografis untuk mengendalikan dan mengawasi sistem yang lebih besar dan kompleks.

DCS digunakan untuk mengontrol proses kontinu yang membutuhkan koordinasi dan integrasi dari banyak perangkat dan komponen, seperti pabrik kimia, pabrik pengolahan minyak, dan pembangkit listrik tenaga panas.

2. Arsitektur

DCS memiliki arsitektur terdistribusi yang mencakup beberapa unit kendali (controller) yang terletak di berbagai lokasi di seluruh pabrik atau sistem.

DCS mengintegrasikan banyak perangkat dalam satu jaringan, memungkinkan kontrol yang lebih terpusat dan efisien dari proses yang luas dan kompleks.

3. Keunggulan

– Mampu mengintegrasikan berbagai perangkat dan sistem dalam skala besar dan kompleks.

– Memungkinkan koordinasi dan pengendalian yang efektif dari seluruh sistem dengan fokus pada kontrol proses yang kontinu.

– Menyediakan data real-time dan visualisasi yang lebih baik untuk pemantauan proses secara keseluruhan.

Kesimpulan

PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distributed Control System) adalah dua jenis sistem kendali yang digunakan dalam otomasi industri. PLC lebih cocok untuk aplikasi yang sederhana dengan proses diskrit, sedangkan DCS dirancang untuk mengendalikan sistem yang lebih besar dan kompleks dengan proses kontinu.

Pemilihan antara PLC dan DCS tergantung pada skala dan kompleksitas sistem yang akan diotomatisasi, serta kebutuhan pengendalian dan pemantauan dalam operasi industri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *