Pengertian Star Delta

Pengertian Star Delta : Fungsi,Cara Kerja,Kelebihan,Kekurangan

Diposting pada

elektronikindo.comPengertian Star Delta : Fungsi,Cara Kerja,Kelebihan,Kekurangan. Dalam dunia industri, sistem pengaturan motor listrik seperti Star Delta telah menjadi salah satu metode yang sangat umum digunakan.

Dalam artikel ini, elektronikindo.com akan menjelajahi dengan lebih mendalam tentang pengertian Star Delta, fungsi utamanya, cara kerja yang mendasar, serta menganalisis kelebihan dan kekurangannya.

Dengan memahami prinsip-prinsip dasar dari sistem ini, kita dapat mengaplikasikannya secara lebih efektif dalam berbagai aplikasi industri dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Mari kita mulai mempelajari seluk-beluk dari sistem Star Delta pada motor listrik.

Pengertian Star Delta

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sistem star delta digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik. Salah satu ciri khas dari rangkaian Star Delta ini adalah penggunaan kabel listrik 3 fase.

Sehingga jelas membutuhkan daya yang lebih besar dan tinggi. Misalnya, pada rangkaian motor 3 fase, pemanas listrik, dan sebagainya yang membutuhkan daya hingga di atas 5000 Watt. Oleh karena itu, penggunaan sistem Star Delta cocok digunakan untuk bentuk rangkaian elektronik ini, karena akan lebih sesuai saat dalam pengoperasiannya.

Kenapa Dinamakan Star Delta?

Mengapa rangkaian ini dinamakan Star Delta? Tidak tanpa alasan. Hal ini karena jika dilihat dari susunan lilitan motornya, memang terlihat seperti bintang (star) dan segitiga (delta). Pada ujung-ujung lilitan tersebut dihubungkan secara khusus sehingga membentuk pola yang menyerupai bintang.

Kelebihan Star Delta

Kemudian, mengapa harus menggunakan rangkaian Star Delta? Banyak pembaca mungkin bertanya-tanya tentang hal ini. Jawabannya terletak pada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh rangkaian Star Delta ini. Berikut adalah ulasan lengkapnya:

Mengurangi Lonjakan Energi Listrik

Salah satu kelebihan utama dari sistem Star Delta adalah kemampuannya untuk mengurangi lonjakan arus listrik. Terutama pada peralatan elektronik yang memerlukan daya tinggi untuk beroperasi, dibutuhkan energi yang besar pada awalnya. Dengan adanya rangkaian ini, lonjakan tersebut dapat ditekan sedikit.

Membuat Mesin Lebih Awet

Selain dapat mengurangi lonjakan daya awal, penggunaan Star Delta juga berperan penting dalam menjaga agar peralatan yang dioperasikan dengannya lebih tahan lama dan awet. Dengan demikian, pengguna tidak perlu khawatir akan cepat rusak atau performanya menurun pada mesin motor atau peralatan lainnya.

Metode Yang Lebih Efisien

Jika dibandingkan dengan metode lain, penggunaan star delta ini lebih efisien. Hal ini karena untuk mencapai daya putar maksimum yang dibutuhkan, cukup dengan 1,5 hingga 2,6 kali lipat dari arus nominal saja. Dibandingkan dengan metode DOL, yang membutuhkan hingga 5 hingga 8 kali lipat arus nominal.

Kekurangan Star Delta

Meskipun memiliki kelebihan, Star Delta juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah bahwa penggunaannya pada motor dapat mengakibatkan torsi awal yang dihasilkan tidak mencapai maksimum atau rendah.

Selain itu, terdapat kemungkinan terjadinya transien. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya kebutuhan akan enam terminal motor dan dua set kabel dari starter ke motor. Selain itu, sistem Star Delta juga memiliki nilai transmisi yang tinggi. Pembaca dapat mengambil contoh saat akan menyalakan pompa atau peralatan elektronik lainnya.

Dalam penggunaan Star Delta, meskipun beban torsi awalnya rendah, namun seiring dengan peningkatan kecepatannya, beban torsi juga akan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya nilai transien yang tinggi secara berulang. Bahkan, nilai transien tersebut mungkin lebih besar dibandingkan dengan penggunaan sistem DOL.

Sistem Kerja Rangkaian Star Delta

Dalam sistem kerja rangkaian Star Delta, terdapat dua rangkaian, yaitu rangkaian star dan rangkaian delta. Rangkaian star menggunakan susunan terminal yang menyerupai lambang mobil Mercedes-Benz, dengan terminal W2, U2, dan V2 yang digabungkan menjadi satu.

Sedangkan rangkaian delta dibentuk dalam susunan kumparan yang menyerupai segitiga, dengan terminal W2 dihubungkan dengan U1, U2 dihubungkan dengan V1, dan V2 dihubungkan dengan W1.

Rangkaian Star Delta Pada Motor

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, umumnya terminal motor listrik memiliki enam koneksi terminal. Setiap koneksi terminal ini akan langsung terhubung dengan kabel lilitan stator. Pabrik biasanya akan menuliskan beberapa kode pada kabel tersebut untuk mempermudah dalam membedakannya.

Adapun keenam terminal tersebut ditandai dengan U1, V1, dan W1, serta U2, V2, dan W2. Dengan demikian, dalam pengukuran nantinya, pengguna dapat mengukur nilai resistansinya dengan cara mengukur pada terminal yang sesuai.

Sebagai contoh, untuk menemukan adanya resistansi pada lilitan, kita bisa mengukur resistansi dari terminal U1 ke U2. Nilai resistansi biasanya berkisar antara 0,1 hingga 2 Ohm. Metode pengukuran yang sama juga bisa digunakan untuk terminal lainnya, sesuai dengan penjelasan sebelumnya.

Penutup

Dalam artikel ini, elektronikindo.com telah menjelajahi secara komprehensif mengenai pengertian, fungsi, cara kerja, kelebihan, dan kekurangan dari sistem Star Delta pada motor listrik. Dengan memahami secara mendalam tentang sistem ini, kita dapat mengaplikasikannya secara efektif dalam berbagai konteks industri.

Meskipun memiliki kelebihan yang signifikan dalam mengurangi lonjakan arus dan meningkatkan efisiensi, kita juga perlu mempertimbangkan kelemahan seperti torsi awal yang rendah dan potensi terjadinya transien.

Dengan pemahaman yang baik tentang kedua aspek ini, kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam menerapkan sistem Star Delta sesuai dengan kebutuhan dan situasi spesifik. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berharga dan membantu pembaca dalam memahami lebih dalam tentang sistem penting ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *