Pengertian dan Cara Kerja Analog to Digital Converter (ADC)

Diposting pada

Elektronikindo.com – Pengertian dan Cara Kerja Analog to Digital Converter (ADC). Analog to Digital Converter (ADC) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital yang dapat diproses oleh komputer atau sistem digital lainnya.

Sinyal analog adalah sinyal yang memiliki nilai yang kontinu dalam rentang tertentu, sedangkan sinyal digital terdiri dari kumpulan angka diskret yang merepresentasikan nilai dari sinyal analog.

ADC adalah komponen penting dalam berbagai aplikasi, termasuk komunikasi, pemrosesan sinyal, kontrol industri, dan banyak lagi. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian dan cara kerja Analog to Digital Converter.

 

Pengertian Analog to Digital Converter (ADC)

Analog to Digital Converter (ADC) adalah perangkat elektronik yang mengubah sinyal analog menjadi format digital.

Sinyal analog dapat berupa suara, gambar, tekanan, suhu, atau parameter fisik lainnya yang berfluktuasi dalam rentang kontinu.

ADC mengambil nilai-nilai dari sinyal analog dan mengkonversinya menjadi nilai diskret dalam bentuk bilangan biner (0 dan 1), sehingga data tersebut dapat diproses oleh sistem digital.

 

Cara Kerja Analog to Digital Converter

Cara kerja ADC melibatkan beberapa tahapan konversi yang kompleks. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja ADC:

1. Sampling

Sinyal analog yang akan diubah harus diambil sampelnya secara periodik. Proses ini disebut “sampling”. ADC mengukur nilai sinyal analog pada titik-titik tertentu dalam interval waktu tertentu. Kecepatan sampling menentukan seberapa akurat sinyal asli dapat direkonstruksi.

2. Quantization

Pada langkah ini, nilai-nilai analog yang diambil dalam bentuk kontinu akan diubah menjadi nilai-nilai diskret. Proses ini disebut “quantization”.

ADC mempartisi rentang nilai sinyal analog menjadi interval-interval diskret dan memetakan setiap nilai sinyal analog ke nilai yang paling mendekati dalam interval tersebut. Hasilnya adalah representasi digital yang mendekati sinyal analog asli.

3. Encoding

Nilai-nilai diskret yang diperoleh dari proses quantization kemudian diubah menjadi format biner. Ini melibatkan penerapan kode biner, seperti kode biner unary, kode biner biner, atau kode lainnya, tergantung pada jenis ADC yang digunakan.

4. Conversion

Setelah proses encoding, nilai-nilai biner direpresentasikan dalam bentuk digital yang sesuai. ADC menghasilkan data digital yang dapat diteruskan dan diproses oleh sistem digital.

Dalam praktiknya, ada beberapa jenis ADC dengan metode konversi yang berbeda. Beberapa contoh metode konversi ADC meliputi:

– Successive Approximation ADC: Menggunakan pendekatan nilai-nilai diskret secara berurutan hingga nilai yang sesuai dengan sinyal analog ditemukan.

– Delta-Sigma ADC: Mengukur perbedaan antara sinyal analog dan nilai yang dihasilkan oleh DAC (Digital to Analog Converter).

– Flash ADC: Menggunakan komparator paralel untuk membandingkan sinyal analog dengan tegangan referensi.

 

Kesimpulan

ADC memiliki peran penting dalam menghubungkan dunia analog dan digital, memungkinkan sistem digital untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik melalui sensor dan sinyal analog. Keakuratan dan kecepatan konversi ADC berperan besar dalam kualitas dan performa sistem yang melibatkan konversi sinyal analog ke digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *