Pengertian dan Analisis Korelasi Sederhana dengan Rumus Pearson

Diposting pada

Elektronikindo.com – Pengertian dan Analisis Korelasi Sederhana dengan Rumus Pearson. Korelasi adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana dua variabel berkaitan atau berhubungan satu sama lain.

Dalam analisis korelasi sederhana, kita fokus pada hubungan antara dua variabel numerik. Salah satu metode korelasi yang paling umum digunakan adalah Korelasi Pearson. Artikel ini akan membahas pengertian korelasi, serta langkah-langkah untuk melakukan analisis korelasi sederhana dengan menggunakan Rumus Pearson.

 

Pengertian Korelasi

Korelasi mengukur derajat hubungan antara dua variabel. Jika ada korelasi positif, artinya kenaikan nilai pada satu variabel cenderung disertai dengan kenaikan nilai pada variabel lainnya.

Sebaliknya, jika ada korelasi negatif, artinya kenaikan nilai pada satu variabel cenderung disertai dengan penurunan nilai pada variabel lainnya.

 

Rumus Korelasi Pearson

Rumus Pearson menghitung korelasi antara dua variabel \(X\) dan \(Y\) dengan menggunakan rumus:

Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi Sederhana adalah sebagai berikut :
(Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment)

Dimana :

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

 

Langkah-Langkah Analisis Korelasi Sederhana

1. Siapkan data yang berisi nilai-nilai dari dua variabel yang ingin Anda analisis.

2. Hitung rata-rata X dan Y dari masing-masing variabel.

3. Gunakan rumus Pearson untuk menghitung nilai koefisien korelasi \(r\) antara variabel X dan Y.

4. Interpretasikan nilai r:

– Jika r mendekati +1, artinya terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel \(X\) dan \(Y\).

– Jika r mendekati -1, artinya terdapat korelasi negatif yang kuat antara variabel X dan Y.

– Jika r mendekati 0, artinya tidak terdapat korelasi linier yang signifikan antara variabel X dan Y.

 

Catatan Penting

– Korelasi Pearson hanya mengukur hubungan linier antara variabel. Hubungan non-linier mungkin tidak terdeteksi dengan baik.

– Korelasi tidak menyiratkan hubungan sebab-akibat. Dua variabel dapat berkorelasi, tetapi itu tidak berarti salah satu menyebabkan yang lain.

– Korelasi juga dapat dipengaruhi oleh outlier (nilai ekstrem) dalam data.

 

Kesimpulan

Dengan memahami pengertian dan analisis korelasi sederhana, Anda dapat mengevaluasi hubungan antara dua variabel numerik dan mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana perubahan dalam satu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *