Pengertian Thermal Overload Relay

√ Pengertian Thermal Overload Relay Dan Penjelasan Lengkapnya

Posted on

Elektronikindo.com – √ Pengertian Thermal Overload Relay Dan Penjelasan Lengkapnya. Thermal overload relay adalah sebuah perangkat penting dalam dunia industri yang berfungsi melindungi motor listrik dari kerusakan akibat panas berlebih. Sebagai komponen vital dalam sistem pengamanan, pemahaman yang mendalam tentang thermal overload relay menjadi krusial bagi para insinyur dan teknisi.

Artikel ini akan menyajikan penjelasan komprehensif mengenai konsep dasar, prinsip kerja, serta aplikasi yang relevan dari thermal overload relay dalam berbagai konteks industri. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perangkat ini, diharapkan pembaca dapat mengoptimalkan efisiensi operasional motor listrik dan meminimalkan risiko kerusakan yang disebabkan oleh beban berlebih.

Pengertian Thermal Overload Relay

Thermal Overload Relay adalah sebuah komponen yang vital dalam sistem proteksi untuk motor listrik, bertindak sebagai pelindung terhadap arus berlebih yang dapat merusak perangkat. Komponen inti dari relay ini adalah bimetal, terdiri dari dua bahan logam yang memiliki koefisien muai yang berbeda.

Ketika suhu meningkat, kedua logam ini memuai secara berbeda, menyebabkan bimetal membengkok. Proses ini terjadi saat arus yang mengalir melampaui batas aman. Bentuk bengkok dari bimetal mengakibatkan pemutusan sirkuit, menghentikan aliran arus berlebih tersebut. Konsep ini diterapkan dengan memasang relay ini pada kontak utama dari kontaktor, sehingga beban listrik utama terhubung ke gerbang thermal overload relay.

Saat terjadi arus berlebih, gerbang ini bereaksi dengan membengkok, secara efektif memutus aliran arus berlebih tersebut, melindungi motor listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh panas berlebih. Dengan demikian, penggunaan Thermal Overload Relay memberikan perlindungan yang sangat penting bagi perangkat elektrik yang sensitif terhadap suhu dan arus berlebih.

Fungsi Thermal Overload Relay

Thermal Overload Relay berfungsi untuk melindungi motor, transformator, dan perangkat listrik lainnya dari panas berlebihan. Dipasang pada titik-titik krusial dalam rangkaian listrik yang memiliki beberapa perangkat, overload relay ini bertindak sebagai langkah perlindungan penting. Jika salah satu perangkat mengalami panas berlebihan, hal itu dapat mengakibatkan kerusakan pada perangkat itu sendiri atau memengaruhi bagian lain dari rangkaian tersebut. Thermal Overload Relay dilengkapi dengan tiga fungsi utama:

1. Mendeteksi Penumpukan Panas

Thermal Overload Relay (TOR) memiliki kemampuan untuk mendeteksi penumpukan panas yang terjadi pada motor dan perangkat listrik lainnya dalam sebuah sirkuit. Saat suhu mencapai level yang telah ditetapkan sebelumnya, TOR akan mengaktifkan alarm sebagai tkalian peringatan. Ini menjadi langkah preventif yang penting untuk mencegah terjadinya kerusakan pada perangkat listrik akibat panas berlebihan.

2. Fungsi TOR Sebagai Saklar

Sebagai fungsi tambahan, TOR juga berperan sebagai saklar yang mengontrol aliran listrik dalam rangkaian. Ini memungkinkan arus listrik untuk mengalir dari satu bagian sirkuit ke bagian lainnya sesuai kebutuhan, sementara tetap mencegah arus yang berlebihan melewati komponen tertentu. Dengan demikian, TOR membantu melindungi sistem dari kerusakan akibat panas atau beban berlebihan yang dapat merusak komponen-komponen penting.

3. Melindungi Fluktuasi

Selain itu, Thermal Overload Relay juga memiliki peran dalam melindungi peralatan listrik dari fluktuasi tegangan yang disebabkan oleh petir atau pemadaman listrik. Fluktuasi tegangan seperti ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik yang sensitif terhadap perubahan tegangan yang tiba-tiba. Dengan mendeteksi dan mengatasi fluktuasi tegangan secara efektif, TOR membantu memastikan kekalianlan dan keamanan operasional perangkat listrik sensitif dalam berbagai kondisi lingkungan.

Simbol Thermal Overload Relay

Dalam Thermal Overload Relay (TOR), terdapat beragam simbol yang memiliki nama dan fungsi yang unik. Berikut adalah penjelasan mengenai simbol-simbol yang terdapat dalam TOR:

Inilah makna dari simbol-simbol yang terdapat dalam TOR:

  • Pertama, terdapat tiga kontak yang terletak tepat di kontak 95, yang sering disebut sebagai wiring 3 fasa, yaitu U (fasa 1), V (fasa 2), dan W (fasa 3) setelah keluar dari bagian kontaktor. Tugas dari ketiga fasa ini tidak hanya untuk memutuskan salah satu fasa listrik motor, tetapi juga dua fasa lainnya.
  • Kemudian, ada Pin 95 dan Pin 96 yang merupakan kontak NC (Normal Close). Fungsi utama dari kedua kontak ini adalah secara otomatis memutuskan sebuah rangkaian listrik setelah melewati Circuit Breaker (MCB kontrol), kemudian berlanjut ke Push Button, dan sebagainya.
  • Selain itu, terdapat juga Pin 97 dan Pin 98 yang merupakan kontak NO (Normal Open). Tugas utama dari kontak ini adalah sebagai lampu indikator alarm atau trip, memberikan peringatan jika terjadi gangguan atau kegagalan dalam sistem. Dengan pemahaman tentang makna simbol-simbol ini, teknisi dan insinyur dapat mengoperasikan TOR secara efisien dan memastikan kehkalianlan sistem listrik yang mereka tangani.

Bagian Bagian Thermal Overload Relay

Bagi orang awam atau bahkan teknisi pemula, mungkin bagian dan fungsi terminal pada Thermal Overload Relay (TOR) terlihat rumit. Namun sebenarnya, mengenali fungsi dari masing-masing bagian sangatlah mudah. Berikut adalah bagian-bagian dari thermal relay Schneider beserta fungsinya:

  1. Terminal menuju kontaktor, yang biasanya langsung terhubung ke terminal kontaktor, terdiri dari 3 fasa R, S, dan T.
  2. Test Trip, digunakan untuk menguji fungsi overload relay, memastikan bahwa proteksi terhadap beban berlebih berjalan dengan baik.
  3. Tombol reset berfungsi untuk mengembalikan TOR ke kondisi normal, sehingga motor listrik dapat kembali beroperasi setelah proteksi terpicu.
  4. Tombol Stop untuk menghentikan kerja motor listrik atau untuk menguji Auxilary NC (Normal Close) dan NO (Normal Open).
  5. Auxilary NC, dalam kondisi normal terkoneksi dan biasanya terhubung ke rangkaian kontrol.
  6. Selector untuk memilih fungsi TOR, apakah dalam mode H (manual) atau A (automatic), sesuai dengan kebutuhan.
  7. Pengaturan kapasitas arus yang dapat diterima oleh TOR, diatur dalam satuan Ampere untuk menyesuaikan proteksi sesuai dengan beban listrik.
  8. Auxilary NO, dalam kondisi normal terputus dan biasanya terhubung ke rangkaian kontrol atau digunakan sebagai indikator terjadinya overload.
  9. Terminal input TOR, terdiri dari 3 fasa R, S, dan T, yang merupakan titik masukan untuk aliran listrik dari sumber daya utama. Dengan pemahaman tentang fungsi setiap bagian ini, pengguna dapat mengoperasikan TOR dengan lebih efisien dan efektif, serta memastikan keamanan peralatan listrik yang mereka tangani.

Prinsip Kerja Thermal Overload Relay

Prinsip kerja thermal overload relay didasarkan pada pemanfaatan perbedaan suhu untuk mendeteksi kondisi panas berlebih pada motor. Kami akan menjelaskan dengan detail bagaimana komponen ini mengenali overheat dan mengaktifkan perlindungan motor.

Thermal overload relay beroperasi dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir melalui komponen. Ketika arus listrik melampaui batas yang telah ditetapkan, tingkat pemanasan juga meningkat. Pada saat yang sama, terdapat elemen bimetal yang sensitif terhadap perubahan suhu dalam thermal overload relay.

Elemen bimetal terdiri dari dua lapisan logam dengan koefisien ekspansi termal yang berbeda. Ketika suhu meningkat, lapisan logam dengan koefisien ekspansi termal yang lebih tinggi akan melengkung lebih banyak daripada lapisan logam lainnya. Gerakan lengkungan ini menyebabkan pemutusan kontak yang terhubung dengan bimetal, yang pada gilirannya mengaktifkan perlindungan motor.

Selain itu, thermal overload relay juga memiliki kontak pemutus arus yang terhubung langsung dengan motor. Ketika proteksi motor diaktifkan, kontak pemutus arus akan membuka sirkuit listrik dan menghentikan pasokan daya ke motor. Langkah ini efektif mencegah motor untuk melanjutkan operasinya, memberikan waktu yang diperlukan bagi motor untuk mendinginkan diri. Dengan demikian, thermal overload relay menjaga motor dari kerusakan yang disebabkan oleh panas berlebihan dengan cara yang kalianl dan efisien.

Cara Setting Thermal Overload Relay

Ayo bahas cara menyetel Ampere Batas Trip pada Thermal Overload Relay (TOR). Proses pengaturan TOR sebenarnya cukup sederhana.

Alat yang diperlukan untuk melakukan penyetelan TOR termasuk obeng kecil dengan kepala (+) atau bisa juga menggunakan testpen.

Langkah-langkah penyetelan TOR melibatkan pengaturan nilai potensiometer di dalamnya menggunakan obeng. Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Siapkan obeng kecil dengan kepala (+) atau testpen.
  2. Buka penutup yang melindungi potensiometer di dalam TOR.
  3. Langkah pertama adalah menentukan nilai yang ingin kalian setel untuk Ampere Batas Trip.
  4. Setelah nilai yang akan diset telah ditentukan, gunakan obeng untuk mengarahkan jarum potensiometer ke nilai yang sesuai dengan perhitungan kalian sebelumnya.
  5. Setelah selesai menyetel, kembali pasang penutupnya untuk melindungi pengaturan dari tangan-tangan yang tidak berwenang.
  6. Dengan demikian, TOR kalian siap digunakan dengan pengaturan Ampere Batas Trip yang telah kalian tentukan.

Selanjutnya, penting untuk kalian ketahui bahwa di dalam Thermal Overload Relay (TOR) terdapat dua mode operasi, yaitu Mode Otomatis (Auto) dan Mode Manual. Secara default, TOR diatur pada Mode Manual.

Mari kita jelaskan apa yang dimaksud dengan kedua mode tersebut:

1. Mode Auto

Pengaturan Mode Auto pada Thermal Overload Relay (TOR) ternyata cukup mudah dilakukan. kalian dapat melihat pengaturan mode tersebut pada gambar di atas, di mana terdapat tulisan ‘A’ yang menunjukkan Auto, dan ‘H’ yang merupakan singkatan dari hold atau manual.

Proses pengubahan mode ini juga sederhana, kalian hanya perlu menggesernya seperti toggle menggunakan obeng (-) atau testpen. Pada toggle tersebut, terdapat garis merah. Untuk mengaktifkan Mode Auto, arahkan garis merah ke bawah, mendekati mode Auto.

Perlu dicatat bahwa proses ini berlaku untuk TOR merek Schneider, sedangkan merek lain mungkin memiliki cara yang berbeda, seperti menggunakan kunci yang mirip dengan kunci sepeda motor. Namun, jika kalian menemukan TOR dengan pengaturan seperti itu, cukup gunakan obeng.

Namun, penting untuk diingat, tekan terlebih dahulu sebelum memutar ke mode Auto, dan baru setelah itu lepaskan obengnya. Dengan langkah-langkah ini, kalian telah berhasil mengubah pengaturan TOR menjadi Mode Auto.

2. Mode Manual

Selanjutnya, mari kita fokus pada Mode Manual. Mode ini merupakan kebalikannya dari Mode Auto.

Artinya, ketika terjadi trip overload yang disebabkan oleh beban berlebihan, kalian perlu melakukan reset secara manual dengan menekan tombol reset pada Thermal Overload Relay (TOR), seperti yang biasanya dilakukan.

Biasanya, Mode Manual merupakan pengaturan default yang diberlakukan oleh pabrikan.

Dengan demikian, kalian memiliki opsi untuk memilih antara Mode Auto dan Mode Manual sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kalian dalam mengoperasikan Thermal Overload Relay.

BACA JUGA :

Penutup

Dengan penjelasan lengkap mengenai pengertian dan fungsi Thermal Overload Relay, menjadi semakin jelas betapa pentingnya perangkat ini dalam menjaga keamanan dan kinerja motor listrik serta perangkat listrik lainnya.

Dengan kemampuannya mendeteksi kondisi panas berlebih dan mengaktifkan perlindungan secara otomatis, Thermal Overload Relay menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem proteksi listrik di berbagai industri.

Penggunaannya yang mudah disesuaikan dengan berbagai kebutuhan, baik dalam Mode Auto maupun Mode Manual, memberikan fleksibilitas dalam pengaturan dan operasional.

Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang Thermal Overload Relay menjadi kunci untuk menjaga kekalianlan dan keamanan operasional sistem listrik.

Demikianlah artikel elektronikindo.com yang membahas tentang √ Pengertian Thermal Overload Relay Dan Penjelasan Lengkapnya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *