Elektronikindo.com – Prinsip Kerja Motor Listrik AC Dan DC. Motor listrik adalah perangkat elektromekanik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk menghasilkan gerakan.
Terdapat dua jenis motor listrik yang paling umum digunakan, yaitu motor listrik AC (Arus Bolak-Balik) dan motor listrik DC (Arus Searah).
Keduanya memiliki prinsip kerja yang berbeda dan memiliki karakteristik serta aplikasi yang berbeda pula. Dalam artikel ini, kita akan membahas prinsip kerja dari kedua jenis motor listrik tersebut.
Prinsip Kerja Motor Listrik AC
Motor Listrik AC didasarkan pada prinsip induksi elektromagnetik. Motor AC terdiri dari stator (bagian tetap) yang memiliki lilitan kumparan tembaga yang dililitkan di sekitar inti besi.
Lilitan-lilitan ini diberi daya dengan sumber listrik AC, sehingga menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah secara periodik pada stator. Medan magnet yang berubah-ubah ini menciptakan medan magnetik putar di dalam motor.
Selanjutnya, rotor (bagian berputar) dari motor AC terdiri dari kumparan lilitan tembaga yang terhubung dengan poros motor. Rotor ini tidak memiliki sumber daya listrik langsung, tetapi terbuat dari bahan yang mudah terpengaruh oleh medan magnetik putar dari stator.
Ketika medan magnetik putar stator berputar, ia menyebabkan medan magnetik putar juga muncul di rotor, yang menyebabkan rotor untuk berputar mengikuti medan magnetik dari stator.
Prinsip ini dikenal sebagai prinsip induksi elektromagnetik. Arus bolak-balik pada stator menyebabkan rotor berputar secara terus-menerus selama sumber daya listrik AC dihidupkan.
Prinsip Kerja Motor Listrik DC
Motor Listrik DC bekerja berdasarkan hukum elektromagnetik Faraday yang menyatakan bahwa ketika sebuah kawat yang mengalirkan arus listrik ditempatkan di dalam medan magnet, akan timbul gaya yang berfungsi untuk menghasilkan gerakan. Motor DC memiliki dua bagian utama, yaitu stator dan rotor.
Stator pada motor DC biasanya terdiri dari dua atau lebih kutub magnet tetap yang menyediakan medan magnet yang tetap. Rotor pada motor DC biasanya merupakan kumparan lilitan tembaga yang terletak di sekitar poros motor.
Ketika arus listrik dialirkan melalui rotor, itu menyebabkan rotor menjadi medan magnet, dan rotor tersebut akan berinteraksi dengan medan magnet tetap pada stator.
Ketika arus dialirkan ke rotor, kutub-kutub yang sama akan saling tolak-menolak dengan kutub stator yang sama, dan kutub yang berbeda akan saling tarik-menarik. Interaksi antara medan magnetik ini menyebabkan rotor untuk berputar, menghasilkan gerakan pada poros motor.
Motor DC memiliki arus yang tetap dan arah arus yang tetap pula. Ini memungkinkan motor DC untuk menghasilkan gerakan putar yang lebih mudah dikendalikan dan diubah arahnya dibandingkan dengan motor AC.
Penutup
Motor Listrik AC dan DC beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik yang berbeda. Motor AC beroperasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, di mana medan magnetik berubah-ubah di stator menyebabkan rotor berputar mengikuti medan tersebut.
Sedangkan motor DC beroperasi berdasarkan interaksi antara medan magnetik tetap di stator dengan medan magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik di rotor. Kedua jenis motor ini memiliki karakteristik yang berbeda dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu.
Motor AC umumnya digunakan pada aplikasi industri dan rumah tangga, sementara motor DC sering digunakan pada aplikasi kendaraan listrik, robotika, dan sistem kontrol yang memerlukan akurasi dan kontrol gerakan yang lebih baik.