Skema Rangkaian Power Supply

√ Skema Rangkaian Power Supply 5V 1A CT Sederhana

Posted on

Elektronikindo.com – √ Skema Rangkaian Power Supply 5V 1A CT Sederhana. Skema rangkaian power supply 5V 1A CT sederhana merupakan salah satu solusi efektif untuk menyediakan catu daya stabil dengan arus yang cukup untuk berbagai keperluan elektronik. Banyak aplikasi yang membutuhkan pasokan daya 5V, seperti perangkat mikrokontroler, sensor, dan berbagai perangkat portabel lainnya. Power supply ini sering kali digunakan dalam proyek-proyek elektronik DIY maupun dalam pembuatan perangkat-proyek industri kecil, karena kemudahan dalam pembuatannya serta biayanya yang relatif terjangkau.

Pada artikel ini, kita akan membahas cara membuat skema rangkaian power supply 5V 1A CT sederhana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan daya tersebut. Dengan menggunakan komponen-komponen dasar seperti transformator, dioda, kapasitor, dan regulator tegangan, rangkaian ini mampu menghasilkan output yang stabil dan aman bagi perangkat yang memerlukan catu daya DC. Selain itu, kita juga akan membahas langkah-langkah perakitan serta tips untuk memastikan kinerja yang optimal dari power supply ini.

Pengertian Power Supply

Power supply, atau catu daya, adalah perangkat elektronik yang memiliki fungsi utama untuk menyediakan arus listrik yang diperlukan oleh perangkat atau komponen elektronik lainnya. Catu daya ini mengalirkan tegangan yang biasanya berupa arus searah (DC) untuk memberi daya pada berbagai komponen atau periferal dalam suatu sistem. Secara fisik, power supply umumnya berbentuk kotak dengan kabel yang terhubung ke sumber daya listrik dan konektor di ujungnya yang dapat dipasang pada perangkat yang membutuhkan daya. Selain itu, power supply sering dilengkapi dengan beberapa fitur tambahan seperti proteksi terhadap arus lebih, tegangan lebih, atau suhu berlebih untuk memastikan keandalan dan keselamatan perangkat yang terhubung.

Sebagian besar perangkat elektronik beroperasi dengan arus DC (direct current) atau arus searah, yang merupakan jenis arus yang memiliki arah aliran tetap, berbeda dengan arus AC (alternating current) yang alirannya berubah-ubah. Oleh karena itu, power supply berfungsi sangat vital untuk mengubah tegangan AC dari sumber listrik rumah tangga atau industri menjadi tegangan DC yang stabil, agar perangkat dapat beroperasi dengan efisien dan aman. Tanpa adanya power supply yang sesuai, perangkat elektronik tidak dapat berfungsi dengan baik atau bahkan bisa rusak. Proses konversi ini sering dilakukan melalui rangkaian di dalam power supply yang melibatkan transformator, penyearah, dan regulator tegangan untuk menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan perangkat.

Fungsi Power Supply

Setelah memahami definisi power supply, Anda mungkin sudah memiliki gambaran umum tentang bagaimana perangkat ini berfungsi. Namun, untuk lebih memahami secara mendalam, mari kita lihat cara kerja dan fungsi utama power supply dalam perangkat elektronik. Secara umum, rumah kita menerima tegangan arus bolak-balik (AC) dari PLN sebagai sumber daya utama, yang merupakan jenis tegangan yang terus berubah arah secara periodik. Meskipun demikian, sebagian besar perangkat elektronik modern sebenarnya membutuhkan tegangan arus searah (DC) untuk dapat beroperasi dengan optimal. Oleh karena itu, peran power supply sangat krusial dalam proses ini.

Perangkat-perangkat seperti laptop, televisi, komputer, setrika, rice cooker, dan berbagai alat rumah tangga serta perangkat elektronik di industri memerlukan sumber daya DC untuk berfungsi dengan baik. Power supply berfungsi untuk mengubah tegangan AC dari sumber daya utama menjadi tegangan DC yang stabil, yang kemudian disalurkan ke perangkat-perangkat ini. Selain itu, power supply juga sering dilengkapi dengan fitur tambahan untuk mengatur besarnya tegangan yang keluar sesuai dengan kebutuhan perangkat, serta melindungi perangkat dari gangguan seperti arus lebih atau tegangan lebih. Fungsi ini sangat penting untuk mencegah kerusakan pada perangkat dan memastikan operasi yang aman dan efisien. Dengan demikian, power supply tidak hanya mengonversi tegangan, tetapi juga berperan dalam menjaga kinerja dan umur panjang perangkat elektronik yang bergantung padanya.

Prinsip Kerja Power Supply

Prinsip kerja power supply pada dasarnya melibatkan proses konversi energi listrik dari sumber daya utama, seperti jaringan listrik PLN, menjadi tegangan yang sesuai dengan kebutuhan perangkat elektronik. Power supply bertugas untuk mengubah tegangan AC (arus bolak-balik) yang diterima dari jaringan listrik menjadi tegangan DC (arus searah) atau kadang-kadang tetap mengalirkan AC dengan level tegangan yang sesuai. Proses ini sangat penting, karena sebagian besar perangkat elektronik memerlukan sumber daya dengan karakteristik yang berbeda dari tegangan yang disediakan oleh jaringan listrik.

Pada tahap awal, power supply biasanya dimulai dengan transformator yang mengubah tegangan AC dari sumber daya utama ke level yang lebih rendah. Setelah itu, tegangan yang lebih rendah ini diproses melalui komponen penyearah seperti dioda, yang berfungsi mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Kemudian, pada tahap akhir rangkaian power supply, terdapat komponen penting berupa IC Regulator. IC Regulator ini berfungsi untuk menjaga kestabilan tegangan keluaran, meskipun terjadi fluktuasi atau perubahan tegangan pada input yang diterima dari sumber daya. Fungsi ini sangat penting untuk memastikan bahwa perangkat elektronik menerima tegangan yang stabil dan aman, sehingga dapat beroperasi dengan efisien dan terhindar dari kerusakan akibat ketidakstabilan arus. Dengan adanya IC Regulator, power supply tidak hanya mengonversi tegangan, tetapi juga menjaga agar perangkat elektronik dapat berfungsi dengan optimal sepanjang waktu.

Skema Rangkaian Power Supply 5V 1A CT

Rangkaian power supply adalah sirkuit elektronik yang berfungsi untuk menyuplai daya listrik ke perangkat elektronik. Daya yang disalurkan umumnya berasal dari konversi tegangan PLN 220V menjadi tegangan DC yang bervariasi, antara 5V hingga 12V. Namun, ada juga beberapa tipe power supply yang mampu menghasilkan tegangan DC hingga 70V.

Pada zaman dahulu, kalangan teknisi sering menyebut power supply sebagai “catu daya.” Kini, istilah “adaptor” lebih umum digunakan, meskipun prinsip kerjanya tetap sama, yakni menyuplai arus yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik dengan mengonversi tegangan 220V. Secara umum, terdapat dua jenis utama power supply, yaitu power supply konvensional dan power supply switching. Power supply konvensional bekerja dengan menurunkan tegangan menggunakan transformator, kemudian menyearahkan arus menggunakan dioda dan rangkaian filter kapasitor. Jenis ini sering ditemukan pada rangkaian amplifier. Sementara itu, power supply switching (SMPS) menggunakan prinsip pembangkitan tegangan induksi pada trafo dengan cara switching (memutus dan menyambung arus secara berkala). Power supply jenis ini banyak digunakan pada charger laptop dan ponsel.

Salah satu jenis power supply konvensional adalah regulated power supply (catu daya teregulasi), yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan output meskipun tegangan inputnya tidak stabil atau berubah-ubah. Power supply biasa, yang terdiri dari trafo, dioda, dan kapasitor, memiliki kekurangan, yaitu tegangan output yang sering berubah-ubah karena hanya bergantung pada perbandingan lilitan trafo. Dengan adanya power supply regulator, tegangan output yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan minim gangguan (noise), yang sangat berguna untuk rangkaian elektronik yang sensitif terhadap lonjakan tegangan, seperti rangkaian LED, driver motor dengan MOSFET, dan amplifier daya rendah. Komponen yang sering digunakan sebagai regulator dalam power supply ini adalah IC 7805.

Mengenal IC IC 7805

IC 7805 adalah Integrated Circuit (IC) yang dirancang khusus sebagai regulator tegangan dengan output 5V DC, yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik. IC ini sangat populer di kalangan teknisi dan penggemar elektronika karena kemudahan penggunaannya dan kemampuannya untuk menghasilkan tegangan yang stabil. Selain seri 7805, terdapat juga seri 7905 yang berfungsi sebagai regulator untuk tegangan negatif, menyediakan output -5V DC untuk kebutuhan khusus pada rangkaian yang memerlukan tegangan negatif.

Beberapa karakteristik utama dari IC 7805 adalah:

  1. Menstabilkan Tegangan Output pada Level 5V DC: IC 7805 memastikan bahwa tegangan yang dikeluarkan tetap stabil pada nilai 5V DC, meskipun ada variasi atau fluktuasi pada tegangan input yang diterima. Ini menjadikannya sangat berguna dalam aplikasi seperti mikrokontroler dan rangkaian digital yang membutuhkan tegangan yang konsisten.
  2. Mampu Mengalirkan Arus Maksimal 1A: IC ini dapat mengalirkan arus hingga 1A, yang cukup untuk memberikan daya pada berbagai perangkat elektronik kecil hingga menengah. Hal ini membuat IC 7805 cocok digunakan pada aplikasi yang memerlukan daya lebih dari sekadar 100mA, seperti untuk menghidupkan mikrokontroler, sensor, atau perangkat portabel lainnya.
  3. Panas yang Dihasilkan Tetap Aman Jika Beban Tidak Melebihi 1A: Salah satu fitur penting dari IC 7805 adalah kemampuannya untuk menghasilkan panas yang tetap aman saat bekerja dengan arus maksimal 1A. Namun, sangat penting untuk memastikan bahwa beban yang terhubung tidak melebihi kapasitas ini, karena jika arus lebih besar dari itu, IC bisa menjadi panas berlebih dan berpotensi merusak komponen.
  4. Output Stabil pada Tegangan Input yang Lebih Besar (Sekitar 7V hingga 20V): IC 7805 membutuhkan tegangan input minimal sekitar 7V DC untuk dapat menghasilkan output yang stabil pada 5V DC. Tegangan input yang lebih tinggi, biasanya antara 7V hingga 20V, diperlukan untuk mengkompensasi kehilangan tegangan pada IC dan memastikan output tetap stabil.
  5. Kemampuan Regulasi Tegangan yang Lebih Baik Daripada Diode Zener: Dibandingkan dengan penggunaan diode zener, IC 7805 menawarkan regulasi tegangan yang lebih efektif dan stabil. Diode zener dapat berfungsi sebagai regulator tegangan, tetapi tidak dapat mengalirkan arus sebanyak IC 7805 dan tidak dapat mempertahankan kestabilan tegangan output dengan baik ketika ada fluktuasi pada arus atau beban.

Secara keseluruhan, IC 7805 adalah solusi yang sangat efisien dan andal untuk menghasilkan tegangan 5V DC yang stabil, dengan banyak aplikasi dalam dunia elektronika, mulai dari proyek DIY hingga perangkat komersial yang memerlukan sumber daya tegangan stabil dan dapat diandalkan.

Skema Rangkaian

Berikut ini adalah tiga jenis skema rangkaian power supply regulator dengan output 5V stabil dan arus maksimal 1A yang sederhana:

1. Rangkaian Power Supply 5V Trafo Biasa (Engkel)

2. Rangkaian Power Supply 5V Trafo CT

3. Rangkaian Power Supply 5V Simetris

Cara kerja rangkaian

Tegangan AC 220V akan diturunkan oleh transformator menjadi sekitar 9V AC. Output yang dihasilkan masih berupa gelombang AC sinusoidal.

Tegangan 9V AC sinusoidal kemudian disearahkan menggunakan dioda dengan prinsip penyearah jembatan. Hasilnya adalah gelombang DC dengan riak (ripple) yang cukup besar.

Gelombang ripple ini selanjutnya akan dihaluskan oleh kapasitor elektrolitik 2200uF dan 100nF, sehingga menghasilkan tegangan DC murni, meskipun masih belum stabil.

Tegangan DC yang dihasilkan kemudian distabilkan oleh IC 7805, yang diparalel dengan kapasitor 100uF untuk menghindari lonjakan tegangan pada output yang disambungkan.

Dioda pada kaki 2 IC (baik pada skema biasa maupun CT) berfungsi untuk menaikkan tegangan output sebesar 0,6V. Dioda ini bersifat opsional, artinya bisa dipasang atau dilepas sesuai kebutuhan.

BACA JUGA :

Penutup

Sebagai penutup, skema rangkaian power supply 5V 1A CT sederhana merupakan solusi efektif dan terjangkau untuk menyediakan daya yang stabil bagi berbagai perangkat elektronik.

Dengan menggunakan komponen-komponen dasar seperti transformator, dioda, kapasitor, dan IC regulator 7805, Anda dapat menghasilkan tegangan DC yang stabil dan aman untuk perangkat yang memerlukan daya 5V.

Meskipun rangkaian ini cukup sederhana, kemampuan untuk menstabilkan tegangan dan mengalirkan arus hingga 1A membuatnya sangat berguna dalam berbagai aplikasi, mulai dari proyek DIY hingga perangkat elektronika sehari-hari.

Penting untuk selalu memperhatikan pemilihan komponen yang tepat, serta memastikan bahwa arus dan tegangan input sesuai dengan kebutuhan rangkaian agar kinerja power supply tetap optimal dan perangkat yang terhubung tetap aman.

Demikianlah artikel elektronikindo.com yang membahas tentang √ Skema Rangkaian Power Supply 5V 1A CT Sederhana. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *