Jenis Skema Power Supply

√ Jenis Skema Power Supply CT dan Non CT Paling Lengkap

Diposting pada

Elektronikindo.com – √ Jenis Skema Power Supply CT dan Non CT Paling Lengkap. Power supply memegang peran penting dalam dunia elektronika dengan beragam spesifikasi yang sesuai untuk berbagai keperluan. Tidak heran jika banyak penggemar dan insinyur mencari kumpulan skema power supply CT dan non-CT untuk merakit sendiri power supply, mengikuti diagram yang sudah ada.

Berikut ini beberapa skema campuran dari rangkaian power supply yang menggunakan trafo CT dan non-CT, dilengkapi dengan berbagai komponen pendukung yang bervariasi.

Sumber daya ini menyediakan panduan komprehensif bagi para hobiis maupun profesional, memberikan wawasan tentang desain dan perakitan power supply yang kalianl sesuai dengan kebutuhan spesifik. Baik kalian ingin memahami detail dari power supply terisolasi atau mencari efisiensi dalam desain yang lebih sederhana, skema-skema ini menjadi alat berharga untuk proyek-proyek elektronik kalian.

Apa Itu Power Supply?

Power Supply adalah komponen yang berfungsi menyediakan daya listrik untuk satu atau beberapa perangkat. Saat ini, Power Supply telah dikembangkan untuk mengubah sumber energi seperti energi matahari, angin, dan kimia menjadi energi listrik yang dapat digunakan.

Komponen Power Supply memiliki peranan sangat penting dalam komputer dan beberapa perangkat elektronik lainnya. Kegagalan pada Power Supply dapat menyebabkan perangkat tidak berfungsi secara normal. Ketika sebuah perangkat seperti komputer dinyalakan, Power Supply melakukan pemeriksaan dan pengujian sebelum sistem operasi komputer tersebut dimulai.

Setelah pengujian berhasil, Power Supply mengirimkan sinyal ke mainboard bahwa sistem siap untuk dijalankan. Selanjutnya, Power Supply mendistribusikan daya listrik ke setiap komponen di dalam komputer dengan memperhatikan kebutuhan daya dan kapabilitas masing-masing komponen.

Fungsi Power Supply

Untuk memahami konsep Power Supply, penting untuk memahami fungsi-fungsinya secara mendetail. Secara umum, Power Supply bertugas mengubah tegangan, mengatur daya, dan mengontrol tegangan output. Berikut ini beberapa fungsi utama Power Supply:

  1. Regulasi tegangan listrik agar sesuai dengan batas maksimum yang dapat ditangani oleh perangkat elektronik.
  2. Menyediakan cadangan daya menggunakan baterai, seperti yang dilakukan oleh UPS (Uninterruptible Power Supply), untuk mengantisipasi pemadaman listrik yang mendadak dan memastikan pasokan energi tetap stabil.
  3. Konversi arus listrik dari tegangan tinggi AC (Arus Bolak-Balik) menjadi tegangan rendah DC (Arus Searah), sesuai dengan kebutuhan perangkat elektronik modern yang umumnya menggunakan daya DC.

Kumpulan Skema Power Supply

Berikut ini beberapa diagram skema power supply yang sering digunakan:

1. Rangkaian Power Supply CT 12v

Skema ini memanfaatkan transformator CT dan dua dioda sebagai penyearah gelombang penuh, dengan bagian Center Tap (CT) sebagai ground. Rangkaian ini dirancang untuk menghasilkan output tegangan 12V DC yang stabil. Transformator CT memungkinkan isolasi galvanik antara sirkuit input dan output, sementara dua dioda berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC yang dapat digunakan oleh perangkat elektronik.

Skema ini cocok digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya DC 12V dengan tingkat kekalianlan yang baik, seperti untuk penggunaan dalam sistem elektronik sederhana atau sebagai catu daya cadangan yang hkalianl. Jika kalian tertarik untuk merakit power supply CT 12V secara mandiri, skema ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk diimplementasikan dalam proyek elektronik kalian.

2. Diagram Dual Power Supply 15v untuk Preamplifier

Skema power supply ini sangat sesuai untuk kalian yang sedang merakit preamplifier dengan kontrol nada penuh. Banyak orang memilih menggunakan IC 7815 dan 7915 untuk merakit power supply ini, dengan alasan berikut:

  • Ekonomis – IC seri 78xx dan 79xx umumnya tersedia dengan harga terjangkau di pasaran, membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis untuk membangun power supply.
  • Kemudahan penggunaan – IC ini sangat mudah digunakan karena hanya memiliki 3 pin utama: input, ground, dan output. Hal ini mempermudah proses instalasi dan integrasi dalam rangkaian elektronik.
  • Kualitas yang baik – IC seri ini terkenal mampu menjaga tegangan output yang stabil dan telah dilengkapi dengan perlindungan beban berlebih (overload protection). Hal ini menjadikan mereka pilihan yang hkalianl untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan ketahanan dan kekalianlan tegangan listrik yang konstan.
  • Dengan kombinasi keuntungan-keuntungan ini, penggunaan IC 7815 dan 7915 dalam skema power supply tidak hanya praktis namun juga memberikan performa yang terpercaya untuk keperluan elektronik kalian.

Bagaimana prinsip kerja dari skema dual power supply 15V ini?

Untuk merakitnya, kalian perlu memastikan menggunakan trafo dengan tegangan primer 240V/220V. Bagian penting adalah kumparan sekunder yang harus menghasilkan tegangan antara 15V hingga 18V dengan kapasitas arus minimal 1 ampere.

Skema dual power supply 15V ini dimulai dengan trafo yang mengubah tegangan AC 220V menjadi tiga rail tegangan: dua rail 15V AC dan satu rail 0V dari kumparan sekunder. Selanjutnya, arus melewati penyearah gelombang penuh (full-wave bridge rectifier) yang terdiri dari empat dioda 1A dengan nilai 100 PIV. Proses ini mengubah arus AC menjadi arus DC yang kasar.

Setelah itu, arus DC melewati kapasitor penyaring C1 dan C2 (2.200 uF / 15V) untuk menstabilkan tegangan dan menyediakan rail dual +21VDC, 0V, dan -21VDC. Kapasitor C3 dan C4 (0.22uF) berfungsi untuk menyaring noise pada tegangan DC sebelum tegangan ini diberikan ke dua regulator IC DC.

Dengan demikian, skema ini menghasilkan dual rail tegangan stabil ±15VDC yang dapat digunakan untuk mensuplai berbagai jenis perangkat elektronik yang memerlukan tegangan DC yang terpisah dan stabil.

LM7815 menjaga tegangan positif pada 15V, sementara LM7915 menghasilkan tegangan negatif pada -15V. Masing-masing IC mampu memberikan output maksimum sekitar 1A untuk mendukung perangkat yang membutuhkan daya stabil.

Kapasitor C5, C6, C7, dan C8 digunakan untuk meratakan dan menyaring arus pada output DC, memastikan kelancaran operasi perangkat elektronik yang terhubung. LED1 berfungsi sebagai indikator daya dengan R1 berperan sebagai pembatas arus untuk melindungi LED dari arus yang berlebihan.

3. Rangkaian Power Supply 12v 2A Sederhana

Ini adalah salah satu skema power supply yang terkenal karena kemampuannya mengubah tegangan AC 220V menjadi DC 12V dengan menggunakan berbagai komponen elektronik. Cara kerja dari power supply 12V ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pada skema ini, tegangan AC 220V 50Hz terhubung ke saklar ON/OFF (S1) dan sekring (F1) sebagai perlindungan terhadap arus berlebih.

Tegangan AC kemudian mengalir melalui trafo 2A untuk mengubahnya menjadi 12V AC. Selanjutnya, tegangan AC ini melewati dua dioda seperti yang terlihat pada skema, yang berfungsi mengkonversi tegangan AC menjadi tegangan DC.

Kapasitor digunakan sebagai penyaring arus DC untuk menjaga agar tegangan output tetap stabil. LED1 berfungsi sebagai indikator daya, sedangkan R1 berperan sebagai pembatas arus untuk melindungi LED dari arus yang berlebihan.

Sebelum memulai merakit skema power supply 12V di atas, ada beberapa komponen yang perlu dipersiapkan, antara lain:

  • Lampu LED untuk indikator daya.
  • Sekring F1 dengan rating 1A untuk melindungi sirkuit dari arus berlebih.
  • Sakelar ON/OFF (S1) untuk mengontrol daya masuk ke sirkuit.
  • Resistor R1 dengan nilai 1.2K ohm dan daya 0.5W.
  • Dua buah dioda D1 dan D2 dengan tipe 1N5402, masing-masing mampu menangani arus hingga 3A.
  • Transformator T1 dengan keluaran 12V CT 12V dan kapasitas arus minimal 2A.
  • Kapasitor elektrolit C1 sebesar 2.200uF dengan tegangan rating 25V untuk menyaring tegangan DC.
  • Bahan-bahan tambahan seperti paku 0,5 inci, kabel tembaga untuk sambungan, dan kabel AC untuk sumber daya listrik dari jaringan listrik rumah.

4. Power Supply DC Variable LM317

Berikut ini adalah skema sederhana power supply yang cocok bagi pemula. Rangkaian ini menggunakan IC LM317 Adjustable yang mampu menghasilkan tegangan output variabel mulai dari 1.2V hingga 30V dengan arus maksimum 1.5A.

Power supply ini ideal bagi mereka yang ingin menyesuaikan tegangan output antara 1.25V dan 35V dengan arus hingga 1 ampere. Rangkaian ini sangat simpel karena hanya membutuhkan satu IC, yaitu LM317 Adjustable.

IC LM317 atau LM117 Adjustable memiliki tiga terminal utama yang dapat menyalurkan lebih dari 1.5A dengan regulasi garis sebesar 0.01%, regulasi beban sebesar 0.3%, dan perlindungan terhadap suhu berlebihan. Selain itu, IC ini dilengkapi dengan proteksi short circuit dan toleransi tegangan output sekitar 1%, serta memiliki kinerja tanpa noise (ripple) dengan rasio 80dB. Tegangan input maksimum yang dapat ditangani oleh IC ini adalah 40V, membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi elektronik yang membutuhkan sumber tegangan stabil dan variabel.

Bagaimana cara kerjanya?

Pertama, trafo T1 pada skema di atas berperan dalam mengubah tegangan AC 220V menjadi AC 24V. Tegangan AC ini kemudian dialirkan melalui jembatan penyearah (bridge rectifier) yang terdiri dari dioda D1 (1N4001) hingga D4 (1N4001).

Selanjutnya, tegangan DC hasil penyearahan ini masuk ke dalam filter kapasitor C1, menghasilkan tegangan DC sekitar 35V. Tegangan output dari IC1 (LM317) ditentukan oleh tegangan pada pin Adjust IC dan dapat disesuaikan menggunakan VR1.

VR1 berfungsi sebagai potensiometer untuk mengontrol tegangan DC output dari 1.25V hingga 30V (atau hingga 32V dengan tegangan maksimum mencapai 37V) dengan arus maksimum 1.5A. Ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tegangan keluaran sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi elektronik mereka.

5. Skema Regulator Power Supply 78xx

Mengapa memilih regulator 78xx? Alasannya sangat sederhana. IC 78xx dapat dijadikan sebagai power supply terregulasi yang mampu menjaga stabilitas tegangan dengan memberikan output pada berbagai nilai, seperti 5V, 6V, 9V, 10V, 12V, 15V, 18V, dan 24V dengan arus maksimum 1.5A.

Skema regulator ini menggunakan IC 78xx, juga dikenal sebagai seri IC 7800, yang tersedia luas di pasaran. kalian dapat dengan mudah menyesuaikan tegangan output sesuai kebutuhan dengan menggunakan seri IC berikut:

  • Untuk 6V, gunakan IC-7806
  • Untuk 8V, gunakan IC-7808
  • Untuk 9V, gunakan IC-7809
  • Untuk 10V, gunakan IC-7810
  • Untuk 12V, gunakan IC-7812
  • Untuk 15V, gunakan IC-7815
  • Untuk 18V, gunakan IC-7818
  • Untuk 24V, gunakan IC-7824
  • Untuk 5V, gunakan IC-7805 (Regulator Tegangan 5V)

Dengan kemudahan penggunaan dan ketersediaan komponen-komponen tersebut, skema regulator dengan IC 78xx merupakan pilihan yang sangat praktis dan efektif untuk merakit power supply dengan tegangan stabil sesuai kebutuhan aplikasi elektronik kalian.

6. Variable Power Supply 0-50v, 3A

Regulator ini adalah rangkaian variable power supply 0-50V, yang memungkinkan kalian untuk mengatur tegangan output mulai dari 0V hingga 50V dengan arus minimal 3A. Yang paling penting, rangkaian ini dilengkapi dengan perlindungan tegangan berlebih yang secara otomatis akan memutus sirkuit jika terjadi short.

Skema power supply ini sangat cocok untuk berbagai eksperimen elektronik karena menggunakan IC LM723 yang dikenal dengan performa yang hkalianl. Cara kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Pertama, tegangan AC dari trafo T1 dialirkan melalui dioda D1-D4 ke jembatan penyearah (rectifier), mengubahnya menjadi tegangan DC.
  • Kedua, tegangan DC ini melewati kapasitor filter C1 untuk menyaringnya dan membuatnya lebih halus sebelum diatur oleh R1, R2, dan TR5.
  • IC1 dalam skema berfungsi mengontrol tegangan di pin OUT dengan mengatur VR1, yang memungkinkan pengaturan tegangan dari 0 hingga 50 volt.
  • R1 dan R2 bertindak sebagai pembatas arus beban yang berlebih. Kedua resistor ini bekerja bersama dengan transistor TR1 dan TR2.
  • Ketika terjadi overload arus, TR1 dan TR2 akan aktif. Tegangan output akan muncul di ujung E TR2 dan diteruskan melalui LED1 ke pin IC1, berfungsi sebagai lampu alarm untuk indikasi kelebihan beban.

BACA JUGA :

Penutup

Dalam menjelajahi berbagai jenis skema power supply, baik yang menggunakan trafo Center Tap (CT) maupun Non Center Tap (Non CT), kita telah melihat beragam pilihan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya listrik dalam berbagai aplikasi elektronik.

Dari kemampuan menghasilkan tegangan stabil dengan IC regulator hingga fleksibilitas dalam menyesuaikan tegangan output variabel dengan menggunakan LM317, setiap skema menawarkan keunggulan dan aplikasi yang berbeda-beda.

Tak hanya itu, keberadaan proteksi tegangan berlebih dalam beberapa skema juga menambah nilai keamanan dan kekalianlan dalam penggunaan power supply.

Dengan memahami karakteristik masing-masing skema, kita dapat memilih dengan bijak sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek elektronik kita.

Semoga artikel elektronikindo.com ini dapat memberikan pkalianngan yang komprehensif dan bermanfaat bagi kalian yang tertarik untuk merakit atau memahami lebih dalam tentang jenis-jenis skema power supply yang tersedia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *