Elektronikindo.com – Jenis Jenis Alat Ukur Tekanan Udara. Dalam dunia industri dan teknik, pemantauan dan pengukuran tekanan udara adalah hal yang penting dan sering dilakukan. Untuk tujuan tersebut, berbagai jenis alat ukur tekanan udara telah dikembangkan.
Dalam artikel ini elektronikindo.com akan menjelajahi berbagai jenis alat ukur tekanan udara yang tersedia, memberikan wawasan tentang cara kerja, kegunaan, serta perbedaan antara masing-masing jenis. Dari manometer hingga barometer, mari kita telusuri dunia alat ukur tekanan udara dan pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Barometer
Barometer digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer di luar ruangan, sehingga sering disebut sebagai alat prakiraan cuaca. Ketika tekanan udara di luar ruangan tinggi, biasanya menandakan cuaca cerah. Namun, tekanan udara yang rendah menunjukkan kemungkinan adanya hujan.
1. Barometer Air Raksa
Barometer air raksa, juga dikenal sebagai barometer merkuri, adalah alat ukur tekanan udara yang terbuat dari tabung kaca transparan dengan salah satu ujungnya tertutup.
Tinggi barometer ini sekitar 84 cm. Ujung yang tertutup akan berada di posisi bawah dan akan dicelupkan ke dalam wadah yang berisi air raksa.
Ketika air raksa menyentuh ujung terbuka tabung kaca, hal ini menciptakan ruang hampa di dalam tabung kaca di ujung tertutup, sebuah fenomena yang dikenal dalam fisika sebagai Vakum Torricellian.
Tekanan dan gaya atmosfer akan mendorong air raksa masuk ke dalam tabung kaca dan menyesuaikan diri di dalamnya. Semakin tinggi tekanan udara, semakin besar tekanan yang diberikan pada reservoir air raksa, yang memaksa air raksa naik ke atas.
2. Barometer Air
Water barometer, juga dikenal sebagai barometer air, memiliki bentuk tabung kaca yang mirip dengan barometer air raksa. Perbedaannya terletak pada jenis cairan yang digunakan, yaitu air biasa.
Perangkat ini beroperasi dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang dikombinasikan dengan tekanan udara untuk menciptakan ruang hampa.
Akhirnya, udara akan menyebabkan perubahan tekanan barometrik di suatu area. Barometer jenis ini umumnya digunakan oleh para ahli meteorologi untuk meramalkan cuaca jangka pendek.
Meskipun pengukuran yang dihasilkan tidak selalu sangat akurat, barometer ini juga sering digunakan di laboratorium sekolah untuk keperluan eksperimen siswa.
3. Barometer Aneroid
Barometer ini tidak mengandalkan cairan seperti dua jenis sebelumnya, melainkan menggunakan arus listrik untuk mengukur tekanan udara. Istilah “aneroid” sendiri secara harfiah berarti tanpa cairan.
Alat ukur tekanan udara ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1645 oleh Evangelista Torricelli, seorang matematikawan dan fisikawan Italia.
Barometer aneroid memiliki bentuk bundar dengan ukuran yang kecil. Bagian luarnya terbuat dari logam paduan berilium dan tembaga.
Pada pandangan pertama, barometer jenis ini tampak seperti jam kecil. Di bagian tengahnya terdapat tuas yang disebut jarum, dan di sekitarnya terdapat angka-angka, meskipun berbeda dari angka-angka yang biasanya ada pada jam. Barometer aneroid paling umum digunakan di kapal pengangkut minyak mentah dan LNG, serta di pesawat kecil.
Selain lebih ringan dan fleksibel dibandingkan dengan dua jenis barometer sebelumnya, barometer aneroid juga dapat dengan mudah disesuaikan untuk membuat barograf.
Manometer
Manometer digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer dalam ruang hampa udara atau tertutup, seperti udara di dalam ban. Alat ini telah ada dan digunakan selama berabad-abad.
Desain manometer sangat bervariasi, tidak hanya satu, tetapi beragam. Contohnya, mulai dari tabung kaca yang berisi merkuri atau air hingga model digital dengan desain terbaru.
Tekanan udara yang diukur dengan manometer akan dinyatakan dalam salah satu dari tujuh satuan, tergantung pada kebutuhan dan desain manometer tersebut. Beberapa satuan untuk tekanan udara antara lain:
- psi (pound per square inch)
- psf (pound per square foot)
- mmHg (millimeter of mercury)
- inHg (inch of mercury)
- bar
- atm (atmosphere)
- N/m^2 (pascal)
Dari segi dasar pengukuran tekanan, manometer terbagi menjadi dua jenis: manometer teknik dan manometer absolut.
Sedangkan berdasarkan bentuknya, manometer terbagi menjadi lima jenis, yaitu manometer tabung-u, manometer tabung-u diferensial, manometer tabung-U terbalik, manometer mikro, dan manometer tabung miring.
1. Manometer Air Raksa
Manometer air raksa merupakan tabung plastik atau kaca transparan yang berbentuk U, di mana air raksa digunakan sebagai media untuk mengukur tekanan gas.
Pada Manometer jenis ini digunakan utamanya untuk mengukur tekanan udara rendah di dalam ruangan tertutup. Terdapat dua versi tabung manometer, yaitu terbuka dan tertutup.
2. Manometer Terbuka
Manometer yang memiliki salah satu ujung terbuka digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan antara udara yang diambil sampelnya dan udara yang ada di dalam ruangan.
Di manometer tabung terbuka umumnya dipakai untuk mengukur aliran udara dalam sistem pendingin udara atau dalam saluran bangunan dalam sistem ventilasi.
3. Manometer Tertutup
Manometer dengan tabungnya tertutup digunakan untuk mengukur tekanan absolut dari sampel udara dengan mengamati ketinggian air raksa dalam tabung.
Air raksa memiliki sifat beracun dan pada suhu kamar dapat menghasilkan uap yang berbahaya jika terhirup oleh manusia.
Karena itu, air raksa hanya digunakan dalam manometer dengan tabung tertutup agar risiko penggunaannya dapat diminimalkan.
4. Manometer Logam
Manometer ini sering digunakan untuk mengukur tekanan udara yang sangat tinggi, seperti udara dalam ban kendaraan, udara dalam tabung gas, dan udara dalam tangki uap.
Penutup
Dari manometer tradisional hingga teknologi canggih yang menggabungkan digitalisasi, alat-alat ukur tekanan udara memiliki peran vital dalam berbagai industri dan aplikasi. Dengan pemahaman yang mendalam tentang jenis-jenisnya, kita dapat memilih dengan tepat alat yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Terus berkembangnya teknologi, dapat dipastikan bahwa alat-alat ukur tekanan udara akan terus menjadi bagian integral dalam memastikan keamanan, efisiensi, dan keandalan sistem yang menggunakan udara sebagai mediumnya. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang jenis-jenis alat ukur tekanan udara akan menjadi modal berharga dalam menangani berbagai tantangan di masa depan.