Elektronikindo.com – √ Analisa Kerusakan Tuner TV Serta Tips Untuk Menggantinya. Mengganti tuner TV sebenarnya tidaklah terlalu sulit jika kita memahami langkah-langkah dasar serta informasi pin kaki yang diperlukan, serta jenis tuner yang digunakan. Saat ini, banyak TV menggunakan tuner dengan kontrol Frekuensi Sintesis (FS) atau yang dikenal sebagai tuner PLL (Phase-Locked Loop), sementara jenis tuner lama menggunakan Voltage Synthesizer (VS) tuner. Perbedaannya dapat dikenali dengan keberadaan pin VT pada tuner VS yang digantikan oleh SDA SCL pada tuner PLL.
Penting untuk dicatat bahwa di beberapa daerah yang tidak memiliki sinyal TV dari pemancar, penggunaan tuner bisa tidak relevan karena biasanya menggunakan antena parabola atau layanan saluran digital lainnya. Namun, tuner masih umum digunakan pada TV yang dijual saat ini, dan sebagai alternatif, bisa digunakan juga untuk laptop dengan proses pemasangan yang relatif mudah.
Kerusakan pada tuner dapat berdampak signifikan terhadap kualitas tayangan TV, seperti gambar yang buram, tidak stabil, atau gambar berbintik-bintik. Sebelum melanjutkan, penting untuk memahami diagram blok pada TV untuk memastikan perbaikan dapat dilakukan dengan tepat.
Penjelasan Singkat Tentang TV Tuner
Mungkin masih teringat akan masa lalu di mana menyiapkan TV, perangkat penerima sinyal, dan antena di rumah merupakan langkah wajib untuk menikmati program televisi dari stasiun nasional. Dengan persiapan itu, baru kita bisa menikmati ragam acara yang disiarkan.
Meskipun sekarang ini kita bisa menonton TV melalui laptop dengan bantuan koneksi internet, pengalaman ini terkadang kurang nyaman karena keterbatasan koneksi internet, terutama bagi mereka yang menggunakan kuota terbatas.
Namun, dengan keberadaan TV tuner, kita tidak perlu lagi tergantung pada koneksi internet untuk menikmati acara TV favorit. Cukup dengan menghubungkan laptop atau PC ke perangkat TV tuner, kita bisa langsung menikmati siaran TV dari berbagai stasiun tanpa kendala.
Ciri Tuner TV Rusak
Berikut adalah beberapa tanda-tanda kerusakan pada tuner TV yang disusun berdasarkan informasi dari beberapa situs layanan perbaikan TV:
1. TV tak ada gambar serta suara
Sebelum mencari tanda-tanda kerusakan seperti ini, pastikan terlebih dahulu bahwa antena dan, jika ada, booster serta semua piranti terpasang dengan baik. Jika semuanya dalam kondisi baik, langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran pada kaki-kaki tuner TV. Sebagai contoh, dalam kasus di mana rangkaian tuner tidak memiliki pin SDA SCL.
Selain itu, perhatikan skema tuner yang dilengkapi dengan pin SDA SCL, serta periksa referensi tegangan yang tersedia, yang dapat membantu dalam analisis servis TV.
Untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan pada tuner TV dan komponen pendukungnya, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. VT (Voltage Tuning)
Jika tegangan VT tidak mencapai 0 V DC (tidak ada tegangan sama sekali), maka gambar dan suara tidak akan muncul. Fluktuasi tegangan VT di luar proses pencarian saluran dapat menyebabkan gambar yang tidak stabil (gambar akan berlari-lari).
Jika tegangan sumber VT tidak mencapai 33 V DC, beberapa saluran mungkin tidak ditampilkan sepenuhnya (misalnya dari 15 saluran yang seharusnya ada, hanya 5 yang akan muncul). Masalah ini umumnya terjadi di sekitar bagian VT pada tuner, sementara masalah lainnya jarang terjadi.
b. Tegangan catu daya tuner (MB)
Jika tegangan catu daya pada tuner mencapai 0 V DC, maka gambar dan suara pada televisi tidak akan muncul sama sekali. Jika tegangan berada di bawah nilai yang seharusnya, ini dapat mengakibatkan gambar yang buram. Selain itu, fluktuasi tegangan juga dapat menyebabkan perubahan yang tidak stabil pada sinyal.
c. Tegangan Kontrol (VL)
Jika tegangan UHF tidak terdeteksi, masalah umumnya terkait dengan IC Program pada pin UHF. Hal ini dapat mengakibatkan televisi tidak dapat menangkap saluran yang menggunakan frekuensi UHF, seperti Trans TV, Indosiar, RCTI, SCTV, dan Metro TV.
d. AGC (Automatic Gain Control)
Kerusakan pada AGC dapat menyebabkan gambar yang tidak jernih dengan banyak kebisingan, meskipun sebenarnya kerusakan pada AGC jarang terjadi pada tuner. Masalah yang lebih sering terjadi biasanya terkait dengan penyetelan AGC yang tidak tepat.
Performa tuner sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti catu daya tuner, VT (Voltage Tuning), kontrol, IC Program, serta IC Utama atau IC Croma. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan ketelitian dalam mengidentifikasi bagian yang mengalami kerusakan.
Setiap kerusakan pada bagian tertentu umumnya memiliki ciri-ciri khusus. Pengalaman dan upaya berkelanjutan untuk menemukan sumber masalah sangat membantu, mengingat beberapa aspek tidak selalu dapat dijelaskan secara tertulis.
2. Gambar dan Suara yang Kurang Jernih
Jika gambar dan suara terlihat tidak jernih, kemungkinan terdapat gangguan pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, atau tuner itu sendiri. Kualitas gambar dan suara sangat dipengaruhi oleh kondisi antena yang digunakan.
Langkah-langkah yang bisa diambil termasuk menyesuaikan posisi antena untuk mendapatkan sinyal yang optimal. Jika gambar masih tidak jernih, coba sesuaikan pengaturan AGC dan lakukan pencarian saluran ulang.
Jika masalah pada gambar dan suara tetap berlanjut, pertimbangkan untuk mengganti tuner dengan jenis yang sama dan bandingkan hasilnya dengan tuner sebelumnya.
3. Gambar dengan Cacat atau Kadang-kadang Hilang
Jika gambar yang sebelumnya baik (suara dan gambar jernih) secara perlahan mengalami perubahan hingga akhirnya gambar hilang, kemungkinan masalah tersebut disebabkan oleh ketidakstabilan AFT (Automatic Fine Tuning) atau pengaturan voltage tuning.
Pada televisi yang menggunakan AFT tank (spool AFT yang dapat di-trimer), penyetelan yang tidak tepat pada AFT tank dapat menyebabkan masalah seperti ini. Gejala kerusakan ini dapat terlihat saat proses pencarian saluran, di mana sinyal yang diterima tidak dapat disimpan.
Jika AFT tank telah mengalami penyetelan yang tidak tepat, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan hati-hati mengembalikannya ke posisi semula melalui penyetelan trimer.
Selanjutnya, lakukan pencarian saluran secara manual hingga OSD (On-Screen Display) pada layar menunjukkan sinyal gambar dan suara yang kuat. Namun, jika AFT tank belum pernah disetel ulang, disarankan untuk tidak mencoba melakukan penyetelan yang tidak perlu.
Analisa Kerusakan Tuner TV
Menganalisis kerusakan pada tuner TV sebenarnya tidak terlalu kompleks jika kita memiliki pemahaman tentang cara kerja tuner, data pin kaki di dalamnya, dan jenis tuner yang digunakan.
Di model TV modern, banyak yang menggunakan tuner dengan kontrol Frekuensi Synthesizer (FS), yang juga dikenal sebagai tuner PLL. Sementara itu, pada model TV lama, tuner yang umum digunakan adalah Voltage Synthesizer (VS). Perbedaannya dapat dilihat dengan mudah dari kaki VT pada tuner VS, yang digantikan oleh SDA SCL pada tuner PLL.
Penting untuk dicatat bahwa di beberapa daerah di mana tidak ada sinyal TV dari pemancar, penggunaan tuner bisa tidak relevan karena mayoritas orang menggunakan parabola, saluran audio video digital, atau opsi lainnya. Namun, secara umum, tuner masih umum digunakan pada TV yang dijual saat ini. Selain itu, sebagai alternatif, tuner TV juga dapat digunakan untuk laptop dengan cara pemasangan yang cukup mudah.
Kerusakan pada tuner TV dapat mempengaruhi kualitas siaran secara keseluruhan, yang dapat terlihat dari gejala seperti gambar yang berkelip, kualitas gambar yang buruk, dan masalah lainnya.
1. Pin AGC
AGC merupakan singkatan dari Automatic Gain Control (Kontrol Penguatan Otomatis) yang berfungsi untuk mengatur penguatan secara otomatis. Fungsi AGC sangat penting karena sinyal yang diterima dapat memiliki kekuatan yang bervariasi, sehingga diperlukan pengaturan otomatis yang dapat menyesuaikan level sinyal tersebut.
AGC bekerja dengan cara menurunkan tegangan pada pin AGC seiring dengan peningkatan tegangan yang masuk dari blok Frekuensi Intermediet (IF). Kerusakan pada bagian AGC tuner sebenarnya jarang terjadi.
Masalah yang lebih umum terjadi adalah ketidaktepatan dalam penyetelan AGC. Namun, jika terjadi kerusakan, gejalanya dapat berupa gambar yang penuh dengan kebisingan atau semut-semutan.
2. Tegangan Kontrol (VL)
Salah satu aspek penting dalam fungsi televisi adalah kemampuannya untuk menerima saluran UHF dengan baik. Jika televisi mengalami kesulitan dalam menerima saluran UHF, masalah potensialnya dapat terletak pada tegangan kontrol (VL), yang merupakan tegangan yang diperlukan untuk pin UHF dari IC program.
Tegangan ini esensial untuk memastikan bahwa sinyal UHF dapat diolah dengan tepat oleh televisi, sehingga masalah apapun yang terjadi pada tegangan VL dapat mengakibatkan ketidakmampuan televisi dalam menangkap atau menampilkan saluran UHF secara optimal. Periksa kestabilan dan kecukupan tegangan VL untuk memastikan kinerja penerimaan saluran UHF yang baik pada televisi.
3. Voltage Tuning (VT)
Fungsi dari pin VT pada tuner adalah untuk mengatur frekuensi tuner berdasarkan tegangan yang diterima di pin tersebut. Rentang tegangan VT berkisar antara 0 hingga 33V, yang dikendalikan oleh pemilih saluran, terutama IC Program.
Saat melakukan pencarian saluran TV, tegangan pada pin VT secara normalnya akan meningkat secara bertahap dari 0 hingga 33V. Kerusakan pada bagian ini cukup umum terjadi pada tuner TV. Jika tegangan VT mencapai 0V atau tidak ada sama sekali, maka gambar dan suara tidak akan muncul.
Jika tegangan VT berfluktuasi tanpa adanya proses pencarian saluran, ini dapat menyebabkan gambar yang tidak stabil, terkadang baik dan terkadang buruk. Jika tegangan VT tidak mencapai 33V, sebagian saluran pada TV mungkin tidak dapat diterima sepenuhnya; sebagai contoh, dari 10 saluran yang seharusnya ditampilkan, hanya 5 saluran yang akan muncul.
Pada jenis tuner VS atau model lama, tegangan pada pin voltage tuning ini cenderung fluktuatif, sedangkan pada tuner model PLL yang dilengkapi dengan SDA SCL, tegangan 33V tetap konstan.
4. Pin MB (Tegangan Supply)
Pin ini berfungsi sebagai tegangan pasokan pada tuner, sering kali dikenal sebagai BM atau BP. Blok tuner sangat bergantung pada tegangan pasokan yang diterimanya; tanpa tegangan pada pin ini, gambar dan suara tidak akan muncul.
Tegangan pasokan tuner bervariasi tergantung pada jenisnya, mulai dari 5V, 9V, hingga 12V. Kerusakan pada pin ini yang mengakibatkan tegangan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan gambar yang tidak jelas atau buram. Fluktuasi tegangan dapat membuat gambar yang ditampilkan menjadi tidak stabil, kadang baik dan kadang buruk.
5. Pin SDA SCL
Pin ini biasanya ditemukan pada tuner jenis PLL (Phase-Locked Loop), berfungsi sebagai kontrol berdasarkan data bus yang diterima pada kedua pin tersebut. Pada tuner model konvensional, fungsi dari pin ini digantikan oleh VT. Perbedaannya terletak pada tuner PLL yang menggunakan SDA SCL untuk mengatur frekuensi, bukan lagi menggunakan pin VT. Proses ini melibatkan pengalihan data yang dikirim dari IC program ke tuner, yang kemudian mengatur VT secara otomatis sesuai dengan data yang diterima.
6. Pin IF
Pin ini merupakan output dari blok tuner yang selanjutnya akan diolah oleh rangkaian IF. Beberapa model tuner bahkan memiliki dua pin output.
Berikut adalah beberapa kerusakan umum yang sering terjadi pada tuner TV:
- Tidak dapat menangkap siaran meskipun antena dalam kondisi baik. Langkah pertama adalah memeriksa pin konektor dari tuner ke antena karena solderannya mungkin retak. Melakukan solder ulang biasanya dapat memperbaiki masalah ini.
- Pada output IF tuner, tidak ada tegangan atau sinyal. Kemungkinan terdapat kerusakan pada blok mixer dan tuner perlu diganti.
- Saluran yang sudah tersimpan mengalami pergeseran gelombang. Ini bisa disebabkan oleh perubahan nilai komponen dioda varaktor atau masalah pada bagian IF.
- Gambar dan suara terkadang baik, terkadang tidak; kemungkinan modul AGC tidak berfungsi dengan baik. AGC mengatur penguatan dengan memberikan tegangan bias ke pin tuner. Semakin kuat sinyal yang diterima, semakin rendah tegangan pada pin AGC.
Tips Mengganti Tuner TV
Berikut adalah beberapa tips untuk mengganti tuner TV:
- Identifikasi Tipe Tuner: Pertama-tama, pastikan Anda mengidentifikasi dengan tepat tipe tuner yang sedang terpasang dan yang akan Anda ganti. Berbagai jenis tuner seperti tuner tipe Voltage Synthesizer (VS) atau tipe Frequency Synthesizer (FS) memiliki karakteristik yang berbeda.
- Kompatibilitas Tipe VS: Jika Anda mengganti tuner tipe Voltage Synthesizer (VS), umumnya Anda bisa menggunakan tuner dengan tipe yang sama asalkan urutan pinnya sesuai. Ini biasanya tidak menimbulkan masalah kompatibilitas besar.
- Hati-hati dengan Tuner Tipe FS: Jika Anda ingin mengganti tuner tipe Frequency Synthesizer (FS), perhatikan dengan seksama. Tuner tipe FS sering kali memiliki program tuner yang berbeda di dalamnya. Pastikan tuner pengganti identik atau sesuai secara persis dengan yang lama untuk memastikan kinerja yang normal. Penggantian dengan tipe yang berbeda bisa menyebabkan masalah karena perbedaan dalam program dan pengaturan internalnya.
- Perhatikan Pengaturan dan Penyetelan: Setelah mengganti tuner, pastikan untuk memeriksa pengaturan dan penyetelan yang diperlukan. Beberapa tuner mungkin memerlukan penyesuaian tambahan untuk memastikan kualitas penerimaan sinyal yang optimal.
Dengan memperhatikan tips ini, Anda dapat mengganti tuner TV dengan lebih percaya diri dan mengurangi risiko masalah kompatibilitas atau kinerja yang buruk setelah penggantian.
BACA JUGA :
- Cara Memperbaiki TV Tuner Gadmei Rusak
- Cara Mudah Memasang TV Tuner di Monitor LCD Tanpa CPU Lengkap
- Cara Pasang TV Tuner Gadmei ke Monitor Dengan Mudah
- Cara Mendapatkan Siaran TV Digital dengan Antena Biasa
Penutup
Dalam menutup artikel ini, kami telah membahas secara mendalam mengenai analisa kerusakan tuner TV dan memberikan beberapa tips penting untuk menggantinya dengan tepat.
Seperti yang telah dijelaskan, tuner TV dapat mengalami berbagai masalah mulai dari kerusakan pada tegangan pasokan, hingga masalah dengan kontrol frekuensi dan pengaturan AGC.
Penting untuk diingat bahwa dalam mengganti tuner, pemahaman yang baik tentang tipe tuner yang sedang dipakai dan yang akan digantikan sangatlah krusial.
Hal ini akan membantu dalam memilih tuner yang sesuai dan meminimalkan risiko kompatibilitas yang buruk. Dalam konteks teknologi TV yang terus berkembang, pemilihan tuner yang tepat sangat menentukan kualitas penerimaan sinyal dan pengalaman menonton yang optimal bagi pengguna.
Dengan menerapkan tips yang telah disampaikan, diharapkan pembaca dapat lebih siap dalam menghadapi atau bahkan mencegah masalah pada tuner TV mereka.
Semoga artikel elektronikindo.com ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam merawat dan mengganti komponen vital dalam perangkat TV.