Elektronikindo.com – Pengertian Anemometer Secara Lengkap. Memahami Alat Penting dalam Pengukuran Kecepatan dan Arah Angin. Dalam dunia meteorologi dan lingkungan, anemometer adalah salah satu alat yang sangat vital. Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan serta arah angin.
Dengan perkembangan teknologi, anemometer kini hadir dalam berbagai jenis dan bentuk yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Mari bersama-sama elektronikindo.com kita jelajahi lebih dalam mengenai pengertian, fungsi, jenis, dan cara kerja anemometer dalam artikel ini.
Pengertian Anemometer
Anemometer adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah angin, serta memprediksi cuaca. Alat ini umumnya digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Nama “anemometer” berasal dari kata “anemos” dalam bahasa Yunani, yang berarti udara atau angin. Alat ini pertama kali diperkenalkan oleh Leon Battista Alberti pada tahun 1450.
Prinsip kerja alat pengukur ini sangat sederhana dan mirip dengan kincir angin Belanda. Alat ini perlu ditempatkan di luar ruangan agar dapat berputar saat terkena angin.
Bagian mangkok atau baling-balingnya akan berputar mengikuti arah angin. Semakin cepat baling-baling berputar, semakin kencang angin yang bertiup.
Namun, jika baling-baling pada alat tersebut tidak bergerak, itu menandakan bahwa tidak ada angin yang bertiup sama sekali. Di bagian bawah alat ini terdapat alat penghitung tingkat kecepatan angin.
Fungsi Anemometer
Walaupun sangat berguna, alat ini bukanlah alat yang multifungsi. Fungsi atau kegunaan alat pengukur ini cukup terbatas, hanya berkaitan dengan cuaca dan angin.
Berikut ini adalah beberapa fungsi atau kegunaan yang dimiliki oleh alat pengukur ini:
- Bisa digunakan untuk menghitung tingkat kecepatan angin yang berhembus.
- Mampu menjadi alat perkiraan atau ramalan cuaca untuk hari berikutnya.
- Digunakan untuk memperkirakan tinggi gelombang laut, membantu pekerja di kapal, kapal pesiar, dan nelayan.
- Bisa menjadi perkiraan arah arus laut, mendukung navigasi untuk pelayaran.
- Digunakan untuk menghitung tekanan angin.
- Mampu memperkirakan kecepatan arus laut, membantu pengaturan pelayaran.
Satuan Anemometer
Anemometer mengukur kecepatan angin dalam berbagai satuan ukuran. Pada umumnya, semakin mahal dan canggih anemometer, semakin banyak satuan pengukuran yang tersedia. Beberapa unit pengukuran yang dapat digunakan untuk anemometer meliputi:
- MPH (mil per jam)
- Km / H (kilometer per jam)
- Knots (untuk berlayar atau selancar angin)
- Kaki per menit
- Meter per detik
- Skala Beaufort (ukuran khusus kecepatan angin)
Jenis Jenis Anemometer
Pada umumnya, alat ini terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu anemometer kecepatan dan anemometer tekanan. Namun, setiap jenis alat tersebut memiliki berbagai variasi lainnya.
Berikut adalah berbagai jenis alat pengukur kecepatan angin yang umum digunakan.
1. Velocity
Jenis pertama ini memiliki fungsi utama untuk mengukur cuaca dan angin. Terdapat 7 jenis alat yang termasuk dalam kategori ini.
2. Cup
Alat yang diperkenalkan pada tahun 1846 oleh Jon Thomas Romney Robinson ini memiliki baling-baling berbentuk setengah lingkaran, menyerupai mangkok kecil atau cup.
Terdapat 3 cup yang terpasang di tangkai alat dan dapat berputar. Ketika udara bertiup, aliran udara akan melewati ketiga cup tersebut, menyebabkannya berputar mengikuti arah angin.
3. Windmill
Alat ini memiliki bentuk yang mirip dengan baling-baling atau kincir angin, dengan baling-baling yang panjang dan vertikal. Namun, alat ini tidak digunakan untuk mengetahui arah angin.
Cara kerjanya mirip dengan sistem ventilasi yang digunakan di daerah tambang dan bangunan. Putaran baling-balingnya memberikan perhitungan kecepatan angin dengan tingkat akurasi yang tinggi.
4. Hot wire atau kawat panas
Jenis ini dibuat dari kawat halus yang dipanaskan, beberapa di antaranya dilengkapi dengan layar digital untuk menampilkan perhitungan angin dengan lebih mudah.
Kawat tersebut dilengkapi dengan efek pendingin sehingga angin yang berhembus dapat mengalir melaluinya. Kemudian, alat ini akan menampilkan kecepatan angin dalam bentuk angka.
5. Laser doppler
Anemometer ini menggunakan sinar laser dan terdiri dari dua balok yang berbeda. Salah satu balok melingkupi alat anemometer. Partikel yang bergerak bersama molekul udara mendekati balok pantulan.
Kemudian, mereka akan dipantulkan kembali ke arah detektor dan diukur atau dihitung menggunakan sinar laser. Jika partikelnya cukup besar, pergeseran Doppler akan terjadi untuk mengukur kecepatan angin.
6. Sonic
Alat ini termasuk jenis yang masih baru karena dikembangkan pada tahun 1950-an. Di dalamnya terdapat gelombang ultrasonik yang berfungsi untuk menghitung kecepatan angin.
Perhitungan kecepatan angin kemudian diatur menggunakan tekanan ultrasonik atau pulsa sonik yang terjadi di antara transduser yang berpasangan.
7. Acoustic resonance
Juga merupakan jenis yang terbaru karena baru dikembangkan pada tahun 2000 oleh Sawas Kapartis yang sudah memiliki lisensi dari AcuRes.
Penggunaan alat ini benar-benar bergantung pada pengukuran penerbangan dan dilengkapi dengan sensor resonansi akustik.
8. Ping Pong Ball
Sesuai dengan namanya, alat ini menggunakan bola ping pong yang tergantung di sebuah tali. Ketika angin bertiup, bola ping pong akan bergerak.
Gerakan bola dihitung untuk mengetahui kekuatan angin. Alat ini adalah jenis yang paling sederhana karena mudah untuk dibuat.
9. Pressure Anemometer
Jenis yang kedua adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan angin. Jenis ini terbagi menjadi 2 kategori yang berbeda, yaitu:
10. Tube
Alat ini ditemukan pada tahun 1775 oleh James Lind. Terdiri dari tabung kaca berbentuk U yang berisi cairan manometer untuk mengukur tekanan. Salah satu ujung tabung melengkung secara horizontal untuk menangkap angin, sementara ujung lainnya tegak lurus dan sejajar.
11. Plate
Alat ini memiliki bentuk yang menyerupai piringan datar, sesuai dengan namanya. Untuk hasil pengukuran yang akurat, sebaiknya alat ini ditempatkan pada posisi yang tinggi. Sejatinya, jenis ini adalah yang pertama kali ditemukan, namun penemuannya terlupakan hingga dikembangkan kembali pada tahun 1664 oleh Robert Hooke.
Penutup
Dengan demikian, Pengertian Anemometer dapat disimpulkan bahwa anemometer adalah alat yang penting dalam memahami dan memonitor kondisi angin serta cuaca. Dari pengukuran kecepatan dan arah angin hingga perkiraan cuaca dan evaluasi gelombang laut, anemometer membantu dalam berbagai bidang seperti penerbangan, pelayaran, konstruksi, dan meteorologi. Melalui teknologi yang terus berkembang, anemometer semakin presisi dan dapat diandalkan dalam memberikan informasi penting bagi berbagai kegiatan manusia.