Tabel Kode Warna Resistor Serta Cara Membacanya

Posted on

Elektronikindo.com – Tabel Kode Warna Resistor Serta Cara Membacanya. Resistor merupakan komponen elektronik yang penting dalam rangkaian listrik. Mereka digunakan untuk mengatur arus listrik dengan menghasilkan resistansi yang diinginkan. Salah satu informasi penting yang terkait dengan resistor adalah tabel dan kode warna yang digunakan untuk mengidentifikasi nilai resistansi. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tabel dan kode warna resistor serta cara membacanya dengan mudah.

Resistor biasanya memiliki pita-pita warna pada tubuhnya, dan kombinasi warna ini memberikan informasi tentang nilai resistansi. Melalui pemahaman yang baik tentang tabel warna dan kode yang tepat, Anda dapat dengan cepat mengenali nilai resistansi suatu resistor.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tabel warna resistor yang umum digunakan. Kami juga akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara membaca dan mengidentifikasi nilai resistansi berdasarkan kode warna yang ada.

Dengan pemahaman yang baik tentang tabel dan kode warna resistor, Anda akan dapat mengenali resistansi suatu resistor dengan mudah dan akurat. Ini akan sangat membantu dalam merancang dan memperbaiki rangkaian elektronik. Mari kita mulai dengan menjelajahi tabel dan kode warna resistor serta cara membacanya dengan benar.

Tabel Kode Warna Resistor

Menurut standar EIA-RS-279, terdapat tiga jenis kode warna yang digunakan pada resistor, yaitu 4 warna, 5 warna, dan 6 warna. Di Indonesia, resistor jenis film karbon umumnya menggunakan kode warna 4 warna dan memiliki toleransi sekitar 10%. Sementara itu, resistor jenis film metal menggunakan kode warna 5 warna dan memiliki toleransi antara 1% hingga 5%. Kode warna ini penting untuk mengidentifikasi nilai resistansi dan toleransi pada resistor, sehingga memudahkan dalam merancang dan memperbaiki rangkaian elektronik.

Kode warna resistor adalah sistem penandaan yang digunakan untuk mengidentifikasi nilai resistansi suatu resistor. Setiap warna pada resistor memiliki makna dan nilai numerik yang spesifik. Berikut adalah tabel kode warna resistor yang umum digunakan

Cara Membaca resistor empat warna

Membaca resistor dengan kode warna empat merupakan proses yang cukup sederhana. Berikut adalah cara membaca nilai resistansi pada resistor dengan empat warna:

1. Identifikasi warna pada cincin pertama (pertama dari kiri). Warna ini akan mewakili digit pertama dari nilai resistansi.

2. Identifikasi warna pada cincin kedua. Warna ini mewakili digit kedua dari nilai resistansi.

3. Identifikasi warna pada cincin ketiga. Warna ini menunjukkan faktor pengali (multiplier) yang harus dikalikan dengan dua digit pertama untuk mendapatkan nilai resistansi dalam satuan ohm.

4. Identifikasi warna pada cincin keempat. Warna ini menunjukkan toleransi, yaitu persentase deviasi yang dapat terjadi pada nilai resistansi.

Dengan menggunakan tabel warna resistor, cocokkan warna pada masing-masing cincin dengan nilai atau angka yang sesuai. Susunlah nilai atau angka tersebut sesuai urutan dari kiri ke kanan. Dengan demikian, Anda dapat membaca nilai resistansi pada resistor dengan empat warna.

Pastikan untuk memperhatikan urutan warna dan interpretasinya secara tepat guna mendapatkan nilai resistansi yang akurat.

Cara Membaca nilai resistor dengan kode angka

Membaca nilai resistor dengan menggunakan kode angka adalah salah satu metode umum yang digunakan dalam elektronika. Setiap nilai resistansi memiliki kode angka yang mewakili nilainya. Berikut adalah langkah-langkah untuk membaca nilai resistor dengan menggunakan kode angka:

1. Identifikasi warna gelang pertama pada resistor. Warna ini mewakili digit pertama dari nilai resistansi. Gunakan tabel konversi berikut untuk menentukan digit pertama:

Hitam: 0
Cokelat: 1
Merah: 2
Orange: 3
Kuning: 4
Hijau: 5
Biru: 6
Ungu: 7
Abu-abu: 8
Putih: 9

2. Identifikasi warna gelang kedua pada resistor. Warna ini mewakili digit kedua dari nilai resistansi. Gunakan tabel konversi yang sama untuk menentukan digit kedua.

3. Identifikasi warna gelang ketiga pada resistor. Warna ini mewakili faktor pengali atau jumlah nol yang harus ditambahkan setelah dua digit pertama. Gunakan tabel konversi berikut:

Hitam: 1
Cokelat: 10
Merah: 100
Orange: 1.000
Kuning: 10.000
Hijau: 100.000
Biru: 1.000.000
Ungu: 10.000.000
Abu-abu: 100.000.000
Putih: 1.000.000.000
Emas: 0,1
Perak: 0,01

4. Jika ada gelang keempat pada resistor, warna ini mewakili toleransi atau persentase deviasi dari nilai resistansi yang sebenarnya. Gunakan tabel konversi berikut:

Cokelat: ±1%
Merah: ±2%
Hijau: ±0.5%
Biru: ±0.25%
Ungu: ±0.1%
Abu-abu: ±0.05%
Emas: ±5%
Perak: ±10%

5. Susun digit-digit yang telah diidentifikasi menjadi satu nilai resistansi. Misalnya, jika warna gelang pertama adalah cokelat (1), gelang kedua adalah merah (2), dan gelang ketiga adalah oranye (1.000), maka nilai resistansi adalah 12.000 ohm atau 12 kiloohm.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membaca nilai resistansi dengan menggunakan kode angka pada resistor. Pastikan untuk memperhatikan toleransi resistor untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran atau penggunaan resistor.

Penutup

Dengan pemahaman yang baik tentang tabel dan kode warna resistor, Anda dapat dengan percaya diri mengganti dan mengatur resistor sesuai kebutuhan. Ingatlah untuk selalu mengacu pada standar dan panduan yang berlaku untuk mendapatkan hasil yang akurat dan konsisten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *