Mengenal Apa itu Tespen

√ Mengenal Apa itu Tespen? Fungsi, Jenis dan Penggunaanya

Diposting pada

Elektronikindo.com – √ Mengenal Apa itu Tespen? Fungsi, Jenis dan Penggunaanya. Tespen, atau tester pen, merupakan alat sederhana namun sangat penting dalam dunia listrik dan elektronik. Alat ini digunakan untuk mendeteksi adanya arus listrik dalam suatu sirkuit atau kabel. Tespen sering digunakan oleh teknisi listrik maupun pemilik rumah untuk memastikan apakah suatu bagian dari sistem listrik dalam keadaan aktif atau tidak. Dengan bentuknya yang praktis dan mudah digunakan, tespen menjadi alat kalianlan dalam kegiatan perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai tespen, mulai dari pengertian dasar, fungsi, hingga berbagai jenis tespen yang tersedia di pasaran. Kami juga akan membahas cara penggunaan tespen dengan benar untuk memastikan keamanan saat bekerja dengan arus listrik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tespen, kalian akan dapat melakukan pemeriksaan listrik secara lebih efektif dan aman, serta menghindari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik.

Apa itu Tespen?

Tespen, atau sering dikenal sebagai tester pen, adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan arus atau tegangan listrik pada suatu sirkuit atau kabel. Tespen termasuk dalam kategori alat elektronik dasar yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memeriksa kondisi sistem kelistrikan. Alat ini sangat berguna dalam mendeteksi apakah suatu bagian dari sirkuit listrik sedang aktif atau tidak, tanpa perlu melakukan kontak langsung dengan bagian dalam sistem listrik.

Seiring dengan perkembangan teknologi, tespen telah mengalami banyak perubahan signifikan. Dulu, tespen biasanya berbentuk sederhana dengan desain yang sangat mendasar. Namun, dengan kemajuan teknologi, bentuk dan fungsi tespen kini jauh lebih bervariasi.

Tespen modern tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi arus atau tegangan, tetapi juga dilengkapi dengan fitur tambahan seperti indikator LED, suara peringatan, atau bahkan kemampuan untuk mengukur berbagai jenis tegangan dan arus. Setiap bagian dari tespen kini memiliki fungsi yang berbeda, tergantung pada jenis dan model tespen yang digunakan. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaannya, memungkinkan pengguna untuk memilih tespen yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka dalam pengujian dan perawatan sistem listrik.

Fungsi dari Setiap Bagian Tespen

Meskipun tespen tergolong sebagai komponen sederhana, alat ini sebenarnya terdiri dari beberapa bagian penting yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Setiap komponen penyusun tespen bekerja secara sinergis untuk memastikan alat ini berfungsi dengan optimal dalam mendeteksi arus listrik dan melindungi pengguna dari bahaya listrik.

  1. Probe adalah bagian utama dari tespen yang langsung bersentuhan dengan kabel atau benda yang akan diuji. Fungsi utamanya adalah untuk mendeteksi keberadaan arus listrik pada objek yang diuji. Dengan menggunakan probe, pengguna dapat mengetahui apakah suatu kabel atau sirkuit mengalirkan listrik atau tidak.
  2. Isolator berfungsi sebagai pengaman yang melindungi bagian dalam tespen dari kemungkinan terjadinya korsleting listrik. Komponen ini mencegah aliran listrik yang tidak diinginkan dari menyentuh bagian-bagian yang seharusnya tidak terkena arus, sehingga mengurangi risiko terjadinya kerusakan pada alat atau cedera pada pengguna.
  3. Arang, atau sering disebut sebagai elemen karbon, berperan sebagai isolator tambahan yang membantu menekan risiko terjadinya overload akibat arus listrik yang berlebih. Fungsinya adalah untuk membatasi aliran arus listrik, mencegah terjadinya kerusakan pada tespen dan menjaga alat tetap aman digunakan.
  4. Lampu indikator memiliki fungsi utama sebagai penkalian visual. Lampu ini akan menyala jika tespen mendeteksi adanya tegangan listrik pada benda yang diuji, memberikan indikasi jelas kepada pengguna bahwa arus listrik ada pada titik tersebut.
  5. Penjepit adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan tespen dengan cara menjepitnya pada kantong atau tempat penyimpanan alat. Fungsinya adalah untuk menjaga tespen tetap aman dan mudah diakses saat tidak digunakan.
  6. Pegas memiliki peran dalam penekanan bagian lampu indikator pada tutup konduktor alat. Pegas ini memastikan bahwa lampu indikator berfungsi dengan baik dan memberikan sinyal yang tepat ketika tespen digunakan.
  7. Tutup konduktor berfungsi sebagai media untuk mengalirkan arus listrik dari probe ke bagian indikator. Tutup ini memastikan aliran arus listrik yang terdeteksi oleh probe dapat disalurkan dengan benar ke lampu indikator, memberikan indikasi yang akurat tentang keberadaan listrik.

Setiap komponen tespen memiliki peran krusial dalam memastikan alat ini dapat berfungsi dengan efektif dan aman dalam pengujian sistem kelistrikan.

Jenis Tespen Yang Umum Digunakan

Saat ini, tespen telah mengalami berbagai inovasi dalam bentuk dan fungsinya. Penting bagi kita untuk memahami berbagai jenis tespen dan kegunaannya yang berbeda-beda.

Berikut ini kami akan mengulas secara mendetail delapan jenis tespen beserta penjelasan fungsinya masing-masing.

1. Tespen Multi Function Digital Spanning

Jenis tespen Multi Function Digital Spanning umumnya digunakan untuk menguji aliran listrik, baik arus DC maupun AC. Tespen ini mampu mengukur tegangan dalam rentang 12 hingga 220 Volt.

Tespen ini dilengkapi dengan dua tombol untuk memilih mode DC atau AC. Pegangan tespen terbuat dari bahan yang nyaman dan kokoh, sehingga memudahkan penggunaan. Selain itu, tespen ini dilengkapi dengan layar LCD yang menampilkan hasil pengukuran arus listrik. LCD-nya terbuat dari plastik teknik yang memberikan keamanan dan daya tahan lebih.

Penggunaannya cukup sederhana: cukup letakkan tespen pada kabel yang akan diuji, pilih mode yang diinginkan dengan menekan tombol DC atau AC, dan hasil pengukuran akan ditampilkan di layar LCD tespen.

2. Tespen Voltage Detector

Tespen Type Voltage Detector adalah jenis tespen yang dirancang khusus untuk mendeteksi kabel listrik yang putus dan menguji aliran arus listrik AC. Tespen ini umumnya digunakan pada tegangan 12-240 VAC.

Alat ini dilengkapi dengan buzzer dan lampu indikator, yang mempermudah penggunaannya dalam praktik.

Cara penggunaannya sangat sederhana: cukup dekatkan tespen ke objek yang akan diuji tanpa perlu mengupas kabel atau benda tersebut. Jika terdapat arus listrik, buzzer pada tespen akan berbunyi sebagai tkalian. Sebaliknya, jika buzzer tidak berbunyi, itu menunjukkan bahwa objek tersebut tidak memiliki aliran listrik.

3. Tespen DC 6V – 24V

Tespen Type DC 6V – 24V dirancang khusus untuk mendeteksi listrik pada aki, baik aki kendaraan maupun jenis aki lainnya. Tespen ini hanya dapat digunakan untuk tegangan listrik dalam rentang 6-24 Volt.

Terbuat dari tembaga murni, tespen ini tahan karat dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, tespen ini juga dilengkapi dengan lapisan PVC berkualitas tinggi, yang meningkatkan daya tahannya.

Untuk menggunakan tespen ini, cukup sambungkan konektor A ke terminal aki berarus (+) dan konektor B ke terminal aki berarus (-). Perhatikan lampu indikator; jika lampu indikator menyala, itu menunjukkan bahwa aki tersebut memiliki arus listrik.

4. Tespen Bolak Balik Apel

Tespen jenis Bolak Balik Apel memiliki desain yang sederhana dengan fungsi utama yang jelas. Sering disebut juga tespen bolak balik plus dan minus apel, alat ini dilengkapi dengan pegangan dari bahan karet yang memberikan kenyamanan dan keamanan saat digunakan.

Tespen ini juga dilengkapi dengan mata obeng dan alat pengukur aliran listrik bolak balik. Mata obeng terbuat dari tembaga berkualitas tinggi, yang memastikan daya tahan dan kinerja yang baik dalam jangka panjang.

Penggunaan tespen ini cukup mudah. Cukup letakkan tespen pada benda yang akan diuji untuk memeriksa arus listrik bolak balik. Jika ada aliran listrik, tespen akan memberikan indikasi berupa bunyi atau LED yang menyala.

5. Type TL Tergo Obeng Tespen

Jenis obeng tespen ini memiliki desain yang sangat sederhana dan ukuran kompak, membuatnya mudah dibawa ke mana saja. Sering disebut juga sebagai tespen pensil, alat ini memiliki panjang sekitar 150 mm.

Meskipun ukurannya kecil, obeng tespen pensil ini mampu menahan aliran listrik dalam rentang 100-220 Volt. Tespen ini dilengkapi dengan handle yang kuat untuk memastikan penggunaan yang aman. Selain itu, terdapat juga LED indikator yang berfungsi serupa dengan LED indikator pada jenis tespen lainnya, yaitu untuk menunjukkan keberadaan arus listrik.

6. Type MS-18 Voltage Tester AC/DC

Tespen Type MS-18 Voltage AC/DC adalah salah satu pilihan untuk menguji aliran listrik AC dan DC, namun ada berbagai jenis tespen lain yang juga memiliki fungsi serupa. Tespen ini dilengkapi dengan beberapa komponen penting, seperti dua tombol untuk memilih mode AC atau DC dan LED indikator.

Tombol AC/DC digunakan untuk memilih jenis arus yang akan diuji, apakah AC atau DC. Setelah tombol yang sesuai ditekan, hasil pengujian akan ditampilkan pada LED indikator.

Selain itu, Tespen Type MS-18 juga memiliki fitur Self Test Function (STF), yang memungkinkan pengujian tegangan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tespen ini dapat mengukur kapasitas arus antara 70-250 VAC untuk AC dan 70-10000 VDC untuk DC.

7. Tespen AKI 12V

Tespen AKI 12V dirancang khusus untuk mengukur aliran arus listrik DC pada komponen aki, seperti aki kendaraan atau sistem penyimpanan energi lainnya. Alat ini sangat berguna untuk memeriksa kondisi aki dan memastikan bahwa aki tersebut berfungsi dengan baik. Tespen ini umumnya digunakan dalam aplikasi otomotif dan sistem kelistrikan yang memerlukan pengujian pada tegangan rendah, khususnya 12 Volt.

Salah satu fitur utama dari Tespen AKI 12V adalah layar LCD yang memudahkan pengguna untuk melihat hasil pengukuran dengan jelas. Layar LCD ini memberikan tampilan digital yang akurat dari tegangan listrik yang dihasilkan oleh aki, sehingga mempermudah dalam interpretasi hasil pengujian. Dengan adanya layar LCD, pengguna dapat dengan cepat dan mudah memeriksa status arus listrik tanpa perlu menebak atau melakukan perhitungan manual.

8. Tespen Bunyi Nankai

Jenis tespen yang terakhir adalah tespen bunyi Nankai. Tespen ini dapat digunakan untuk menguji tegangan listrik AC dan DC, dengan kemampuan mendeteksi tegangan dalam rentang 70-250 Volt untuk kedua jenis arus tersebut.

Tespen tipe ini dilengkapi dengan beberapa komponen penting, termasuk buzzer yang berfungsi sebagai indikator dengan memberikan sinyal bunyi saat mendeteksi tegangan listrik. Selain itu, tespen bunyi Nankai ini menggunakan dua buah baterai tipe A3 untuk operasionalnya.

Cara Menggunakan Tespen yang Benar

Selain memahami fungsi dari berbagai bagian tespen, banyak orang juga bertanya tentang cara menggunakan tespen dengan benar. Sebenarnya, penggunaan tespen sangat sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus. Berikut adalah langkah-langkah mudah yang dapat diikuti untuk menggunakan tespen dengan efektif:

  1. Persiapkan Tespen: Ambil tespen dan pegang pada bagian gagangnya dengan jari tangan kita secara tegak dan nyaman. Pastikan pegangan kalian mantap untuk menghindari risiko kecelakaan.
  2. Arahkan Tespen: Pada bagian atas tespen, terdapat tombol atau bagian yang harus dipegang. Arahkan tespen ke benda atau kabel yang akan diuji. Biasanya, kalian tidak perlu menyentuh benda tersebut secara langsung, cukup dekatkan tespen ke area yang ingin diuji.
  3. Perhatikan Lampu Indikator: Tespen dilengkapi dengan lampu indikator yang akan menyala jika mendeteksi adanya aliran listrik pada benda yang diuji. Jika lampu indikator menyala, ini menunjukkan bahwa ada tegangan listrik pada titik tersebut. Sebaliknya, jika lampu indikator tidak menyala, berarti tidak ada arus listrik.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kalian dapat dengan mudah memeriksa keberadaan aliran listrik menggunakan tespen, memastikan keamanan dan efisiensi dalam pekerjaan kelistrikan.

BACA JUGA :

Penutup

Tespen, atau tester pen, merupakan alat yang krusial dalam dunia kelistrikan dan elektronik, digunakan untuk mendeteksi keberadaan arus atau tegangan listrik pada berbagai komponen listrik.

Alat ini sering dipakai oleh teknisi listrik dan DIYer untuk memastikan apakah suatu sirkuit atau kabel mengalirkan listrik, serta untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang terkait dengan arus listrik.

Meskipun ukurannya kecil dan desainnya sederhana, tespen memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keselamatan dan efisiensi sistem kelistrikan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tespen, kalian akan dapat melakukan pemeriksaan listrik dengan lebih akurat dan aman, serta meningkatkan pengetahuan kalian dalam pengelolaan sistem kelistrikan.

Demikianlah artikel elektronikindo.com yang membahas tentang √ Mengenal Apa itu Tespen? Fungsi, Jenis dan Penggunaanya. Semoga artikel kami dapat bermanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *