Mengenal Apa Itu RTU

√ Mengenal Apa Itu RTU (Remote Terminal Unit)?

Diposting pada

Elektronikindo.com – √ Mengenal Apa Itu RTU (Remote Terminal Unit)?. Remote Terminal Unit (RTU) adalah perangkat yang menjadi tulang punggung dalam sistem otomasi dan kontrol industri. RTU berfungsi sebagai penghubung antara berbagai perangkat lapangan seperti sensor, aktuator, dan sistem kontrol utama. Dengan kemampuan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, mengolah informasi, dan mengirimkan hasilnya ke sistem pusat, RTU memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengontrol operasi dari jarak jauh secara efektif. Penggunaan RTU tidak hanya terbatas pada sektor industri, tetapi juga meluas ke bidang lain seperti utilitas listrik, air, minyak, dan gas, di mana pemantauan dan pengendalian yang akurat sangat penting.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam mengenai apa itu RTU, termasuk fungsi, komponen, dan jenis-jenisnya. Memahami peran dan kegunaan RTU menjadi penting di era industri 4.0, di mana teknologi otomasi dan kontrol jarak jauh semakin dominan. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang RTU, diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya operasional dalam berbagai sektor.

Apa Itu RTU?

Remote Terminal Unit (RTU) adalah salah satu komponen penting dalam sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) yang didesain untuk memonitor dan mengendalikan aktivitas pada substation dalam suatu sistem tenaga listrik. RTU berfungsi sebagai perantara antara peralatan di lapangan, seperti sensor dan aktuator, dengan pusat kontrol utama.

Melalui pemantauan status peralatan dan pengukuran besaran listrik di Gardu Induk, RTU mengumpulkan informasi dasar tentang sistem tenaga listrik. Data ini kemudian diproses oleh RTU sebelum dikirim ke Control Center, yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian sistem dari jarak jauh.

Proses komunikasi antara RTU dan Control Center dikenal sebagai teleinformasi, yang mencakup telesignal, telecontrol, dan telemetering. Telesignal mengacu pada pengiriman status peralatan, telecontrol memungkinkan pengiriman perintah kontrol dari pusat ke RTU, sementara telemetering mencakup pengiriman data pengukuran.

RTU dapat dihubungkan dengan satu atau dua Master Station untuk redundansi dan kekalianlan yang lebih tinggi. Selain itu, RTU juga dapat berkomunikasi dengan RTU lainnya (remote RTU) melalui jalur komunikasi, memungkinkan koordinasi dan integrasi yang lebih baik dalam jaringan listrik yang luas dan kompleks.

Fungsi RTU

Berikut beberapa fungsi RTU (Remote Terminal Unit) yang perlu diketahui:

1. Komunikasi dengan Master Station

Salah satu fungsi utama RTU adalah berkomunikasi dengan Master Station atau pusat kontrol. RTU generasi baru memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan lebih dari satu Master Station, memungkinkan redundansi dan kekalianlan sistem yang lebih tinggi. Komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan database yang dipartisi dan berbagai protokol komunikasi yang berbeda, memastikan bahwa data dapat dikirim dan diterima dengan tepat meskipun terdapat perbedaan dalam protokol atau format data.

2. Mengolah Input/Output

RTU menghubungkan peralatan di Gardu Induk melalui modul input/output digital dan analog. Input dari berbagai sensor dan perangkat lapangan dikumpulkan dan diproses oleh RTU untuk kemudian dikirimkan ke pusat kontrol. Sebaliknya, perintah kontrol dari pusat dapat dikirim ke perangkat lapangan melalui modul output. Dengan demikian, RTU memainkan peran penting dalam mengendalikan dan memantau kondisi di lapangan secara real-time.

3. Komunikasi dengan IEDs (Intelligent Electronic Devices)

RTU juga berfungsi untuk mengakuisisi data dari perangkat elektronik cerdas (IEDs) seperti smart meters dan relay pengaman. IEDs adalah perangkat yang menyediakan informasi yang lebih rinci dan presisi mengenai kondisi sistem listrik. Dengan mengintegrasikan data dari IEDs, RTU dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif dan akurat kepada pusat kontrol, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan responsif.

4. Local Data Logging

RTU dapat digunakan sebagai event logger untuk mencatat dan menyimpan kejadian-kejadian penting secara lokal. Dengan menghubungkan satu atau dua printer dan terminal alfanumerik, perubahan status dan kejadian penting lainnya dapat dicetak secara lokal. Fitur ini sangat berguna untuk dokumentasi dan analisis kejadian, terutama jika ada kegagalan komunikasi dengan pusat kontrol.

5. Manajemen Database

RTU memungkinkan pengguna untuk melakukan konfigurasi sesuai dengan kebutuhan operasional melalui sistem database. Database ini mencakup konfigurasi dan parameter operasi yang kemudian dimuat ke dalam RTU dan disimpan pada RAM. Kemampuan untuk mengelola dan memperbarui database secara fleksibel memungkinkan RTU untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan kebutuhan operasional yang berubah-ubah.

Komponen RTU

RTU (Remote Terminal Unit) adalah perangkat kompleks yang terdiri dari berbagai komponen penting yang bekerja bersama untuk memungkinkan fungsi pemantauan dan pengendalian dari jarak jauh. Berikut adalah komponen-komponen utama RTU yang perlu diketahui:

  1. Panel Perangkat Keras
    Panel perangkat keras adalah tempat di mana berbagai modul input/output (I/O) dipasang. Panel ini merupakan kerangka fisik yang menampung semua komponen RTU, memastikan mereka terorganisir dan terlindungi. Desain panel perangkat keras yang efisien sangat penting untuk memfasilitasi instalasi, pemeliharaan, dan pengoperasian RTU secara keseluruhan.
  2. Unit Pemrosesan Pusat (CPU)
    CPU adalah otak dari RTU yang bertanggung jawab untuk memproses data yang diterima dari berbagai sensor dan perangkat lapangan. CPU menjalankan algoritma kontrol, mengolah sinyal input, dan menghasilkan sinyal output yang sesuai untuk mengendalikan perangkat lapangan. Kecepatan dan kapasitas pemrosesan CPU menentukan kemampuan RTU dalam menangani berbagai tugas simultan dan kompleksitas operasional.
  3. Catu Daya
    Catu daya adalah komponen yang menyediakan energi listrik yang dibutuhkan oleh RTU untuk beroperasi. Catu daya harus dapat menyediakan tegangan dan arus yang stabil untuk memastikan bahwa semua komponen RTU berfungsi dengan baik. Beberapa RTU mungkin dilengkapi dengan catu daya cadangan untuk meningkatkan kekalianlan dan memastikan operasional yang berkelanjutan selama gangguan listrik.
  4. Port Komunikasi
    Port komunikasi adalah antarmuka yang memungkinkan RTU untuk berkomunikasi dengan perangkat lain, termasuk Master Station dan perangkat lapangan lainnya. RTU generasi baru biasanya dilengkapi dengan berbagai jenis port komunikasi, seperti Ethernet, serial, dan wireless, yang mendukung berbagai protokol komunikasi. Port komunikasi ini memastikan data dapat dikirim dan diterima dengan cepat dan aman.
  5. Modul Input/Output (I/O) Fisik
    Modul I/O adalah komponen yang menghubungkan RTU dengan perangkat lapangan seperti sensor dan aktuator. Modul I/O terdiri dari input digital dan analog yang menerima sinyal dari sensor, serta output digital dan analog yang mengirim sinyal ke aktuator. Modul I/O ini memungkinkan RTU untuk mengumpulkan data dari lapangan dan mengendalikan perangkat lapangan berdasarkan instruksi dari CPU.
  6. Penyimpanan Data
    Penyimpanan data pada RTU mencakup memori internal yang digunakan untuk menyimpan konfigurasi, log kejadian, dan data operasional. Memori ini biasanya terdiri dari RAM untuk penyimpanan sementara dan memori non-volatile untuk menyimpan data yang harus dipertahankan meskipun RTU dimatikan. Kemampuan penyimpanan data yang baik memungkinkan RTU untuk berfungsi sebagai logger dan menyediakan data historis untuk analisis lebih lanjut.

Dengan memahami komponen-komponen utama RTU, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan kapabilitas perangkat ini dalam mendukung sistem pengendalian dan pemantauan jarak jauh yang efisien. Setiap komponen memainkan peran penting dalam memastikan RTU dapat beroperasi secara kalianl dan efektif dalam berbagai kondisi operasional.

Jenis – jenis RTU

Ada beberapa jenis RTU (Remote Terminal Unit) yang tersedia, antara lain:

1. RTU Simple

RTU simple adalah jenis RTU dasar yang hanya memiliki fungsi untuk mengumpulkan data dari Gardu Induk dan mengirimkan data tersebut ke Master Station. RTU jenis ini tidak memiliki kemampuan untuk memproses data secara lokal atau mengontrol perangkat di lapangan. Fungsi utamanya adalah sebagai penghubung antara Gardu Induk dan pusat kontrol, memastikan data operasional dapat dipantau dari jarak jauh.

2. RTU Concentrator

RTU Concentrator memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan RTU simple. Selain mengumpulkan data langsung dari Gardu Induk melalui modul I/O, RTU Concentrator juga mengumpulkan data dari RTU satelit (RTU simple) yang berada di bawahnya. Data yang terkumpul kemudian dikirimkan ke Master Station. RTU Concentrator berfungsi sebagai pusat pengumpulan data yang mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber, meningkatkan efisiensi dan keakuratan pemantauan sistem tenaga listrik.

3. Data Concentrator

Data Concentrator mirip dengan RTU Concentrator, namun dengan satu perbedaan penting: Data Concentrator tidak memiliki modul I/O yang terhubung langsung ke peralatan Gardu Induk. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan data dari RTU satelit (RTU simple) di bawahnya dan mengirimkan data tersebut ke Master Station. Data Concentrator berperan sebagai penghubung antara berbagai RTU satelit dan pusat kontrol, tanpa terlibat langsung dalam pengumpulan data dari perangkat lapangan.

4. RTU Automation

RTU Automation adalah jenis RTU yang dilengkapi dengan fungsi otomatisasi, seperti Programmable Logic Control (PLC). RTU ini terhubung ke perangkat Intelligent Electronic Devices (IEDs) dan dapat menjalankan program otomatis berdasarkan kondisi tertentu. Misalnya, RTU Automation dapat melakukan kontrol otomatis untuk fungsi load shedding atau interlock jika kondisi yang ditentukan terpenuhi. Dengan kemampuan otomatisasi ini, RTU Automation dapat meningkatkan efisiensi operasional dan respons sistem tenaga listrik terhadap perubahan kondisi di lapangan.

RTU dalam Sistem SCADA

Untuk memahami lebih jauh tentang Remote Terminal Unit (RTU), kita perlu melihat diagram sistem SCADA berikut ini:

Supervision Control and Data Acquisition atau SCADA adalah sistem otomasi yang menggabungkan perangkat lunak dan beberapa perangkat keras seperti komputer, Human Machine Interface (HMI), RTU, sensor, dan aktuator. Sistem ini dirancang untuk melakukan pengawasan (Supervision), pengontrolan (Control), dan akuisisi data (Data Acquisition).

Namun, dalam tulisan ini, kita akan fokus pada RTU dalam sistem SCADA, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini:

  • RTU terhubung dengan sensor proximity logam dan pneumatik: RTU mengumpulkan data dari sensor yang mendeteksi keberadaan logam dan perangkat pneumatik.
  • RTU yang digunakan adalah PLC (Programmable Logic Controller): PLC berfungsi untuk mengendalikan proses berdasarkan logika yang diprogramkan di dalamnya.
  • Logika operasi: Karena PLC terhubung dengan sensor proximity logam dan pneumatik, maka logika yang ditanamkan adalah ketika sensor mendeteksi logam, pneumatik akan diaktifkan untuk mendorong logam tersebut agar bisa dipisahkan.
  • Hasil proses: Hasil dari proses ini dapat dilihat pada komputer di pusat kontrol, dan data tersebut disimpan dalam komputer untuk analisis lebih lanjut.

Input dan Output pada RTU

Input pada RTU berperan sebagai mata dan telinga virtual kalian di lokasi terpencil. Melalui input ini, RTU dapat mengumpulkan informasi dari peralatan dan lingkungan di jarak jauh untuk mendeteksi kondisi yang memicu alarm.

Ketika alarm terpicu, relai kontrol pada RTU memungkinkan kalian untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan mengirimkan perintah ke peralatan jarak jauh untuk menanggapi situasi secara tepat waktu.

Secara umum, kebanyakan RTU memiliki tiga jenis input dan output dasar berikut:

  1. Input diskrit
    Input diskrit menyediakan informasi biner tentang keadaan hidup/mati atau ya/tidak dari perangkat, seperti status pintu terbuka, alarm asap aktif, atau keadaan online dari generator.
  2. Input analog
    Input analog, di sisi lain, menggunakan sensor untuk memberikan informasi kuantitatif, menjawab pertanyaan seperti “berapa tinggi suhu saat ini?” atau “berapa banyak bahan bakar yang tersisa di generator?”
  3. Output relai kontrol
    Output relai kontrol memungkinkan pengguna untuk melakukan tindakan dari jarak jauh, seperti menyalakan atau mematikan perangkat, membuka atau menutup sirkuit, atau mengaktifkan sistem cadangan. Penggunaan RTU dengan kemampuan kontrol jarak jauh dapat mengubah tindakan yang dulunya memerlukan perjalanan berjam-jam menjadi klik mouse sederhana atau bahkan respons otomatis yang langsung.

Penting untuk memilih RTU yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan situs kalian, dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah input dan output yang diperlukan untuk operasi yang efektif dan efisien. Pemilihan model yang tepat akan mencegah pemborosan anggaran dan memastikan bahwa RTU dapat berfungsi sesuai harapan di lingkungan yang diberikan.

BACA JUGA :

Penutup

Dalam penutup artikel elektronikindo.com ini, kita telah menggali lebih dalam tentang Remote Terminal Unit (RTU) sebagai komponen krusial dalam sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).

RTU tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antara perangkat lapangan dan pusat kontrol, tetapi juga sebagai mata dan telinga virtual di lokasi terpencil yang memungkinkan pengumpulan data, deteksi alarm, dan pengambilan tindakan yang tepat secara jarak jauh.

Dengan kemampuan untuk mengolah input dari sensor, mengendalikan output ke perangkat lapangan, dan menyediakan data secara real-time kepada pusat kontrol, RTU membantu meningkatkan efisiensi operasional, kekalianlan sistem, dan responsibilitas dalam berbagai industri, dari energi hingga manufaktur.

Mengenal RTU secara lebih mendalam membuka peluang untuk menerapkan teknologi ini dengan lebih efektif dalam konteks modernisasi industri dan sistem otomasi yang semakin berkembang.

Dengan terus mengikuti perkembangan teknologi ini, kita dapat memastikan bahwa sistem SCADA dengan RTU-nya tetap menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *