Cara Pemasangan AC

√ Cara Pemasangan AC: Alat dan Material Yang Dibutuhkan

Posted on

Elektronikindo.com – √ Cara Pemasangan AC: Alat dan Material Yang Dibutuhkan. Pemasangan AC yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, baik dari segi alat maupun material yang dibutuhkan. Artikel ini akan membahas secara mendetail cara pemasangan AC, mulai dari pemilihan lokasi yang tepat hingga langkah-langkah instalasi yang harus diikuti. Mengetahui alat dan material yang diperlukan tidak hanya membantu memastikan pemasangan yang tepat, tetapi juga berkontribusi pada kinerja optimal dan umur panjang dari perangkat AC itu sendiri.

Dalam proses pemasangan AC, terdapat beberapa alat dan material utama yang harus disiapkan, seperti bor, pipa tembaga, selang pembuangan, dan isolasi. Selain itu, pemahaman mengenai cara menggunakan setiap alat dengan benar akan membantu menghindari kesalahan yang bisa memengaruhi kinerja sistem pendingin udara. Dengan mengikuti panduan dalam artikel ini, kalian akan mendapatkan informasi yang jelas dan praktis tentang bagaimana menginstal AC dengan benar, serta bagaimana memilih dan menggunakan alat dan material yang tepat untuk memastikan instalasi yang sukses.

Komponen Yang Dibutuhkan Untuk Pemasangan AC

Berikut adalah beberapa komponen material yang diperlukan dalam pemasangan AC:

1. Unit AC

Unit AC merupakan komponen utama dalam sistem pendinginan. Pemilihan unit yang tepat berdasarkan ukuran ruangan yang akan didinginkan sangat penting. kalian dapat memilih antara AC jendela, AC split, atau AC sentral sesuai dengan kebutuhan spesifik kalian. Pastikan unit AC memiliki kapasitas pendinginan yang sesuai untuk efisiensi optimal.

2. Saluran Udara (Ductwork)

Ductwork berfungsi sebagai sistem saluran untuk mendistribusikan udara dingin dari unit AC ke berbagai ruangan dalam bangunan. Ductwork perlu dirancang dan dipasang dengan cermat untuk memastikan distribusi udara yang merata dan efisien. Material yang dibutuhkan untuk ductwork mencakup pipa, sambungan, dan insulasi.

3. Kabel Kontrol

Kabel kontrol menghubungkan unit indoor dengan unit outdoor serta panel kontrol, memungkinkan pengaturan fungsi AC dari dalam ruangan. Kabel ini harus dipilih dan dipasang dengan benar untuk memastikan komunikasi yang lancar antara komponen sistem. Kabel kontrol juga harus tahan terhadap kondisi cuaca dan suhu ekstrem, terutama untuk instalasi outdoor.

4. Bracket Outdoor

Bracket outdoor digunakan untuk menopang unit AC di luar ruangan. Mengingat berat unit outdoor, bracket ini harus kuat dan tahan karat untuk mendukung beban unit sepanjang masa pakai AC. Pemasangan bracket yang kuat sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kinerja unit outdoor.

5. Refrigerant

Refrigerant adalah bahan kimia yang diperlukan dalam sistem AC untuk proses perubahan fase antara gas dan cair. Penting untuk menggunakan refrigeran yang sesuai dengan unit AC kalian dan mematuhi peraturan pengisian refrigeran, karena beberapa refrigeran dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

6. Isolasi Termal

Isolasi termal berfungsi untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil dengan mengurangi transfer panas. Isolasi ini diperlukan pada saluran udara, jendela, pintu, dan dinding untuk meningkatkan efisiensi sistem pendinginan.

7. Filter Udara

Filter udara penting untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan dan mencegah debu, serbuk sari, serta polusi lainnya masuk ke dalam unit AC. Pastikan filter udara yang digunakan sesuai dengan unit AC dan rutin diganti untuk menjaga performa optimal.

8. Vakum

Proses vakum adalah langkah krusial dalam instalasi AC yang digunakan untuk menghilangkan udara dan kelembaban dari sistem refrigerasi. Kehadiran udara atau kelembaban dapat mengganggu kinerja sistem dan merusak komponen penting. Vakum harus dilakukan oleh teknisi berpengalaman menggunakan peralatan yang tepat.

Alat Untuk Pemasangan AC

Berikut adalah beberapa alat yang diperlukan saat memasang AC, serta fungsinya masing-masing:

  1. Waterpass: Memastikan Permukaan Rata
    Waterpass adalah alat yang digunakan untuk memastikan bahwa permukaan pemasangan, baik horizontal maupun vertikal, rata dan sejajar. Penggunaan waterpass dalam pemasangan AC indoor dan outdoor sangat penting untuk memastikan bahwa unit AC dipasang dengan stabil dan berfungsi optimal.
  2. Tubbing Cutter: Memotong Pipa dengan Akurat
    Tubbing Cutter berfungsi untuk memotong pipa AC dengan presisi sesuai ukuran yang dibutuhkan. Pastikan untuk membersihkan sisa pemotongan (scrap) dari pipa sebelum pemasangan, karena scrap yang tertinggal dapat merusak sistem AC.
  3. Reamer: Menghaluskan dan Memperbesar Lubang
    Reamer digunakan untuk menghaluskan dan memperbesar lubang pada pipa. Proses ini penting untuk memastikan pipa dapat dipasang dengan baik dan rapat dalam sistem AC.
  4. Alat Kikir: Meratakan Permukaan
    Alat kikir membantu meratakan permukaan benda yang akan dipasang, memastikan bahwa permukaan tempat AC dipasang rata dan sesuai, yang penting untuk instalasi yang stabil.
  5. Flaring Pipa: Melebarkan Ujung Pipa
    Flaring pipa digunakan untuk melebarkan ujung pipa tembaga lunak, sehingga pipa-pipa dalam sistem AC dapat dihubungkan dengan benar dan aman.
  6. Pengukur Flaring Pipa: Memastikan Kualitas Flaring
    Pengukur flaring pipa memeriksa akurasi flaring pipa. Biasanya, alat ini tersedia dalam satu set dengan alat kikir dan flaring pipa, memudahkan teknisi dalam memastikan hasil yang tepat.
  7. Kunci Pas Torsi: Mengencangkan Baut dengan Tepat
    Kunci pas torsi digunakan untuk mengencangkan baut dan mur dengan kekuatan yang presisi. Ini penting untuk menghindari kerusakan pada peralatan AC akibat pengencangan yang terlalu kencang atau terlalu longgar.
  8. Vacuum Pump: Menghilangkan Udara dan Uap Air
    Vacuum pump berfungsi untuk mengeluarkan udara, gas, dan uap air dari sistem pipa AC. Penggunaan pompa vakum selama instalasi sangat penting untuk mencegah gangguan pada kinerja AC serta mengurangi risiko korosi dan pembentukan kerak.

Cara Pemasangan AC Yang Tepat

Sebelum memulai pemasangan AC, teknisi biasanya mengikuti prosedur stkalianr operasional (SOP) yang ditetapkan oleh toko atau penyedia layanan. Perlu dicatat bahwa SOP dapat bervariasi antara toko satu dengan yang lainnya. Bagi kalian yang berencana memasang AC sendiri, berikut adalah SOP pemasangan AC yang umum digunakan:

1. Memilih Lokasi Pemasangan AC yang Benar

Untuk memastikan posisi unit indoor dan outdoor AC optimal, penting untuk memilih lokasi yang dapat memaksimalkan kinerja AC. Perhatikan jarak antara unit AC dengan plafon, dinding, dan lantai saat pemasangan. Berikut adalah jarak ideal yang perlu diperhatikan:

  • Jarak minimal antara unit indoor dan plafon: 15 cm
  • Jarak minimal antara unit indoor dan dinding: 20 cm
  • Jarak minimal antara unit indoor dan lantai: 2,3 m

2. Memasang Bracket Indoor AC

Setelah menentukan lokasi, langkah berikutnya adalah pemasangan bracket untuk unit AC indoor. Umumnya, bracket AC sudah disertakan saat pembelian unit baru, sehingga kalian tidak perlu membelinya secara terpisah. Pemasangan bracket ini dapat dilakukan menggunakan fisher dan sekrup.

Pastikan bracket dipasang rata untuk mencegah terjadinya kondensasi di dalam unit AC. Gunakan waterpass untuk menkaliani titik sejajar agar bracket tidak miring. Setelah itu, lubangi dinding dengan bor beton, sejajarkan lubang bracket dengan lubang yang telah dibor, dan masukkan fisher ke dalam lubang. Kencangkan dengan sekrup sesuai lubang yang sudah dipersiapkan.

3. Pemasangan Unit Indoor

Sebelum memasang unit indoor, langkah pertama adalah menghubungkan kabel power dan kabel balikan ke unit outdoor. Gabungkan kedua kabel tersebut dengan pipa tembaga dan pipa pembuangan, kemudian bungkus semuanya dengan daktape non-lengket. Pastikan pembungkusan dilakukan dengan rapat dan rapi.

Setelah itu, kalian dapat memasang unit indoor pada bracket yang sudah dipasang sebelumnya. Untuk memasang unit indoor pada bracket, angkat unit tersebut ke atas dan tekan ke bawah hingga terpasang dengan kunci yang aman.

4. Pemasangan Kabel Power Indoor

Pada unit indoor AC split, terdapat terminal-terminal kabel yang terdiri dari terminal power dan kabel balikan. Untuk menghubungkannya, pertama buka penutup terminal pada unit indoor. Di terminal biasanya terdapat simbol L (Line), N (Netral), dan terminal 1 serta 2. Terminal L dan N harus dihubungkan ke sumber tegangan listrik PLN, sementara terminal 1 dan 2 disambungkan ke unit outdoor menggunakan kabel balikan. Jangan lupa untuk menambahkan pengaman MCB dari sumber ke kabel input power AC.

5. Membuat Lubang Pipa Indoor

Langkah selanjutnya adalah membuat lubang untuk pipa indoor, yang digunakan untuk pipa tembaga, kabel listrik, dan pipa pembuangan air AC. Biasanya, posisi lubang pipa terletak di samping bracket indoor. Gunakan bor hollow untuk membuat lubang ini. Pastikan lubang sedikit miring agar pembuangan air dapat mengalir dengan lancar. Setelah itu, tutup lubang yang telah dibuat di dinding untuk mencegah serangga kecil masuk. kalian dapat menggunakan sealant atau semen untuk menutupi sisa lubang di dinding.

6. Pemasangan Outdoor AC

Unit AC outdoor adalah unit kondensasi yang ditempatkan di luar rumah. Unit ini dilengkapi dengan jeruji logam di bagian atas dan bilah panggangan di sepanjang sisi untuk memungkinkan udara masuk dan mendinginkan kondensor. Penting untuk memperhatikan posisi unit outdoor agar pembuangan panas berjalan lancar dan unit outdoor tetap awet. Pemasangan unit outdoor memerlukan dua bracket yang dipasang dengan dinamo. Gunakan waterpass untuk memastikan unit terpasang rata dan tidak miring. Pastikan pemasangan unit outdoor kokoh dan stabil, karena saat beroperasi, unit ini dapat menimbulkan getaran akibat kompresor dan kondensor.

7. Pemasangan Tembaga AC

Setelah memasang unit indoor dan outdoor, langkah berikutnya adalah pemasangan pipa tembaga. Untuk AC split dengan kapasitas ½ PK, ¾ PK, dan 1 PK, ukuran pipa tembaga yang digunakan adalah ¼ inch untuk pipa kecil dan ⅜ inch untuk pipa besar. Semakin besar kapasitas AC, semakin besar pula ukuran pipa tembaga yang diperlukan.

8. Pemasangan Kabel Balikan ke Outdoor

Pemasangan kabel balikan ke unit outdoor cukup sederhana; kalian hanya perlu menyambungkan kabel dari unit indoor ke terminal yang sesuai di unit outdoor. Secara rinci, sambungkan terminal 1 dari unit indoor ke terminal 1 di unit outdoor. Begitu juga, sambungkan terminal 2 dari unit indoor ke terminal 2 di unit outdoor, dan jangan sambungkan terminal 2 ke terminal 1.

9. Pemeriksaan Kebocoran AC

Pemeriksaan kebocoran pada AC sangat penting untuk memastikan bahwa sambungan pipa benar-benar rapat dan tidak mengalami kebocoran. Jika terdapat kebocoran, refrigerant dapat keluar, yang dapat menyebabkan AC kekurangan bahan pendingin dan tidak berfungsi dengan baik.

10. Pemvakum AC Split

Setelah memeriksa kebocoran, langkah berikutnya dalam pemasangan AC adalah proses pemvakuman. Pemvakuman bertujuan untuk mengeluarkan udara yang berada di dalam sistem AC. Karena siklus AC merupakan sistem tertutup, hanya refrigerant yang boleh bersirkulasi di dalamnya; tidak boleh ada zat lain yang terperangkap dalam sistem.

BACA JUGA :

Penutup

Sebagai penutup, proses pemasangan AC yang tepat sangat bergantung pada penggunaan alat dan material yang sesuai. Dengan memahami dan mempersiapkan alat seperti waterpass, tubbing cutter, dan vacuum pump, serta material seperti bracket, pipa tembaga, dan kabel kontrol, kalian dapat memastikan pemasangan AC yang efektif dan efisien.

Penting untuk mengikuti setiap langkah dengan teliti, mulai dari pemilihan lokasi yang optimal hingga pemvakuman sistem, untuk memastikan kinerja maksimal dari unit AC kalian.

Dengan persiapan dan pengetahuan yang tepat, pemasangan AC dapat dilakukan dengan lancar, memberikan kenyamanan dan pendinginan yang optimal untuk ruang kalian.

Demikianlah artikel elektrobikindo.com yang membahas tentang √ Cara Pemasangan AC: Alat dan Material Yang Dibutuhkan. Semoga artikel kami dapat bermafanfaat dan terimakasih telah membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *