Elektronikindo.com – Pengertian Phototransistor dan Cara Kerjanya. Phototransistor adalah jenis sensor optoelektronik yang digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya atau sinyal optik.
Sebagai perangkat semikonduktor, phototransistor berfungsi untuk mengubah cahaya yang jatuh padanya menjadi sinyal listrik yang dapat diolah oleh rangkaian elektronik. Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan pengertian phototransistor, cara kerjanya, dan aplikasinya dalam berbagai bidang.
Pengertian Phototransistor
Phototransistor merupakan modifikasi dari transistor biasa yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap cahaya. Phototransistor terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium, dan berbentuk mirip dengan transistor bipolar dengan tiga terminal: emitter (emiter), base (basis), dan collector (kolektor).
Ketika cahaya jatuh pada daerah aktif phototransistor, maka jumlah elektron yang dapat mengalir dari emitter ke collector akan dipengaruhi, menghasilkan perubahan arus yang dapat diukur sebagai respons terhadap cahaya.
Cara Kerja Phototransistor
Phototransistor bekerja berdasarkan efek fotolistrik, yang menyebabkan elektron dilepaskan oleh foton (partikel cahaya) ketika terkena cahaya.
Ketika foton mencapai daerah aktif phototransistor, elektron dalam bahan semikonduktor tersebut menerima energi dari foton dan menjadi elektron yang bebas.
Elektron bebas ini kemudian dapat bergerak bebas dan mengakibatkan aliran arus dari emitter ke collector melalui base.
Saat ada cahaya yang cukup untuk menghasilkan jumlah elektron bebas yang mencukupi, jumlah arus yang mengalir melalui phototransistor akan meningkat. Sebaliknya, ketika cahaya berkurang atau tidak ada, jumlah elektron yang bebas juga berkurang, menyebabkan penurunan arus yang mengalir melalui phototransistor.
Phototransistor dapat dioperasikan dalam dua mode, yaitu :
1. Mode Pemotretan (Photographic Mode)
Phototransistor dioperasikan dalam mode pemotretan ketika ada cahaya yang cukup untuk menimbulkan arus yang cukup besar melalui kolektor-emiiter. Dalam mode ini, phototransistor beroperasi seperti saklar yang diaktifkan oleh cahaya.
2. Mode Aktif (Active Mode)
Phototransistor dioperasikan dalam mode aktif ketika ada cahaya yang cukup untuk mengaktifkan arus kolektor-emiiter, tetapi arusnya tidak cukup besar untuk mencapai ambang batas saklar. Dalam mode ini, phototransistor beroperasi sebagai penguat optik, di mana perubahan intensitas cahaya menghasilkan perubahan proporsional pada arus keluaran.
Aplikasi Phototransistor
Phototransistor digunakan dalam berbagai aplikasi di berbagai bidang, termasuk:
1. Sensor Cahaya
Phototransistor digunakan sebagai sensor cahaya dalam aplikasi pengaturan pencahayaan otomatis dan deteksi cahaya pada perangkat elektronik.
2. Remote Control
Phototransistor digunakan dalam receiver remote control inframerah untuk mendeteksi sinyal inframerah yang dikirim dari remote control.
3. Deteksi Gerak
Phototransistor digunakan dalam sensor gerak untuk mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dihasilkan oleh pergerakan objek.
4. Pengenal Garis
Phototransistor digunakan dalam robotika dan kendaraan otonom sebagai pengenal garis pada lintasan.
5. Komunikasi Optik
Phototransistor digunakan dalam komunikasi optik dan transmisi data melalui serat optik.
6. Sistem Keamanan
Phototransistor digunakan dalam sistem keamanan untuk mendeteksi keberadaan objek atau pergerakan di area tertentu.
Kesimpulan
Phototransistor adalah sensor optoelektronik yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Dengan cara kerja yang berbasis pada efek fotolistrik, phototransistor memiliki sensitivitas tinggi terhadap cahaya dan digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti sensor cahaya, remote control inframerah, sensor gerak, dan komunikasi optik.
Dengan kemampuannya yang kritis dalam mendeteksi cahaya, phototransistor menjadi komponen penting dalam sistem kontrol otomatis dan berbagai aplikasi sensorik.